Yogyakarta (ANTARA) - Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY) memberangkatkan bantuan kemanusiaan untuk korban banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, Selasa.
Kapolda DIY Irjen Pol Anggoro Sukartono menjelaskan bahwa bantuan tersebut dihimpun dari keluarga besar Polda DIY beserta berbagai pihak yang peduli untuk meringankan beban masyarakat di daerah terdampak.
"Bantuan ini bukan sekadar penyaluran logistik, tetapi wujud kepedulian dan komitmen bahwa kita selalu hadir ketika masyarakat membutuhkan," ujar Anggoro.
Ia menyebut musibah yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera telah mengakibatkan banyak warga kehilangan tempat tinggal serta merusak fasilitas umum, sehingga kebutuhan dasar masyarakat menjadi terhambat.
Pengiriman bantuan itu, menurut dia, menjadi bentuk nyata kehadiran negara melalui Polri di tengah masyarakat.
Adapun bantuan yang diberangkatkan, kata Angoro, meliputi kebutuhan pokok, makanan siap konsumsi, perlengkapan kebersihan diri, pakaian layak pakai, perlengkapan bayi dan wanita, serta sarana pendukung lainnya.
Bantuan tersebut diharapkan dapat membantu mempercepat pemulihan dan meringankan beban masyarakat di daerah terdampak.
Kepada personel yang mengawal pendistribusian logistik, Anggoro menekankan pentingnya menjaga keselamatan serta memastikan seluruh bantuan tersalurkan tepat sasaran.
Ia juga mengajak seluruh pihak untuk mendoakan masyarakat yang sedang menghadapi bencana agar diberi ketabahan dan kekuatan.
"Semoga bantuan ini membawa manfaat dan menjadi ladang amal kebaikan bagi kita semua," ujar Angoro.
Sejumlah kota dan kabupaten di Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat sejak Selasa (25/11) diterjang banjir bandang dan longsor yang mengakibatkan jatuhnya ratusan korban jiwa serta terputusnya akses transportasi, aliran listrik, dan saluran komunikasi.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan per Minggu (30/11) pukul 18:00 bahwa jumlah korban jiwa di tiga provinsi yang terdampak banjir bandang dan longsor mencapai 442 orang, kemudian 402 orang dinyatakan hilang, dan 646 orang luka-luka.
Dari angka itu, 217 orang yang meninggal dunia berada di wilayah Sumut, 129 orang di Sumbar, dan 96 orang di Aceh. Sementara itu, 209 orang di Sumut masih dinyatakan hilang, di Sumbar ada 118 orang dinyatakan hilang, dan 75 orang dinyatakan hilang di Aceh.







