UEFA Temui Aktivis Pro-Palestina, Bahas Kans Boikot Israel dari Sepak Bola
kumparanBOLA December 02, 2025 04:21 PM
Para eksekutif UEFA telah mengadakan pertemuan dengan penyelenggara kampanye pro-Palestina terkemuka. Menurut laporan The Athletic, pertemuan ini untuk membahas keadaan yang mungkin memaksa Israel diboikot dari kompetisi internasional.
Kampanye yang dimaksud adalah "Game Over Israel", yang diluncurkan di New York City pada 17 September. Peluncuran ini hanya berselang satu hari setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendeklarasikan tindakan Israel di Gaza sebagai genosida.
Pertemuan antara UEFA dan perwakilan Game Over Israel membahas mekanisme penerapan larangan pada Israel. UEFA saat ini kemungkinan besar tidak akan menangguhkan Israel melalui komite eksekutif organisasi, yang akan membuatnya berselisih dengan badan-badan olahraga besar lainnya.
Namun, UEFA sedang memantau secara ketat perkembangan dua gugatan hukum, yang berasal dari Irlandia dan Swiss, yang dapat memaksa UEFA untuk menerapkan larangan berdasarkan hukum internasional.
Seorang penggemar mengibarkan bendera Palestina di dalam stadion sebelum pertandingan persahabatan antara Negara Basque vs Palestina di San Mames, Bilbao, Spanyol, Sabtu (15/11/2025). Foto: PANKRA NIETO/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang penggemar mengibarkan bendera Palestina di dalam stadion sebelum pertandingan persahabatan antara Negara Basque vs Palestina di San Mames, Bilbao, Spanyol, Sabtu (15/11/2025). Foto: PANKRA NIETO/REUTERS
UEFA hampir mengadakan pemungutan suara pada akhir September lalu mengenai partisipasi Israel di sepak bola Eropa. Namun, mereka membuat keputusan untuk menahan diri setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang ditengahi oleh Amerika Serikat pada 29 September 2025.
Meskipun pemungutan suara ditunda, diskusi antara perwakilan UEFA dan Game Over Israel terus berlanjut. Dalam salah satu pertemuan di markas besar UEFA di Swiss pada 15 Oktober 2025, pejabat UEFA secara khusus meminta kampanye Game Over Israel untuk menjaring wawasan dari para ahli hak asasi manusia.
Permintaan ini bertujuan untuk membantu menginformasikan proses pengambilan keputusan di masa depan. Selain itu, kampanye ini sendiri didanai oleh American Arab Anti-Discrimination Committee (ADC) dan dinasihati oleh beberapa mantan pejabat hak asasi manusia PBB.
Beberapa waktu lalu, UEFA membentangkan spanduk yang berisi pesan mendesak untuk menyudahi pembunuhan terhadap anak-anak dan warga sipil di zona konflik. Itu terlihat sebelum kick-off PSG vs Spurs dalam Piala Super UEFA 2025 di Bluenergy Stadium, Italia, pada Agustus lalu.
Presiden UEFA, Aleksandr Ceferin, mengaku bersimpati dan secara pribadi mendorong agar spanduk itu ditampilkan pada final Piala Super. Selain itu, dua anak pengungsi Gaza dilibatkan dalam upacara penyerahan medali, dan Ceferin bahkan menjajaki prospek bertemu dengan Richard Falk, mantan pelapor khusus PBB di wilayah Palestina dan penasihat utama kampanye Game Over Israel.
Kemudian pada 12 November, sebuah surat yang ditandatangani oleh sejumlah pemain bintang, termasuk Paul Pogba dari Prancis dan Adama Traore dari Spanyol, disampaikan langsung kepada Ceferin. Surat tersebut mendesak UEFA untuk memastikan bahwa mereka tidak berpartisipasi dalam normalisasi genosida, apartheid, dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Empat hari sebelumnya, Asosiasi Sepak Bola Irlandia (FAI) mengajukan mosi formal kepada UEFA yang bertujuan untuk memboikot Israel dari kompetisi Eropa. Mereka mengeklaim bahwa UEFA telah melanggar statutanya karena gagal menerapkan kebijakan anti-rasisme yang efektif dan mengizinkan Israel mengorganisir klub di permukiman ilegal di Tepi Barat.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, serangan Israel telah menewaskan hampir 70.000 warga Palestina sejak Oktober 2023. Skala tragedi ini menjadi konteks yang mendesak UEFA untuk mempertimbangkan kembali status keanggotaan Israel. Situasi ini bisa jadi akan mirip dengan ketika Israel dikeluarkan dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) pada 1974 karena penolakan sejumlah negara Arab untuk bermain melawan mereka.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.