Latihan Insiden Darurat di Bandara Hang Nadim Batam, Pesawat Terbakar Ratusan Penumpang Berhamburan
Septyan Mulia Rohman December 02, 2025 08:30 PM

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Suasana di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Selasa (2/12/2025) mendadak mencekam.

Suara sirene meraung, mobil pemadam melaju kencang ke sisi runway dan satu unit pesawat Airbus A320 terlihat terbakar di ujung landasan. 

Bandara Internasional di Batam itu pun ditutup total selama satu jam, tak ada aktivitas penerbangan.

Latihan penanggulangan insiden darurat ini seolah nyata. 

Manajemen PT Bandara Internasional Batam menggelar latihan keadaan darurat besar-besaran tahun 2025 ini untuk menguji kesiapan sistem keselamatan penerbangan nasional.

Latihan ini menggunakan skenario dramatis. 

Pesawat fiktif Rajawali Air Airbus A320 dengan nomor penerbangan 0312 rute Kamboja – Batam membawa 140 penumpang dan kru. 

Saat hendak mendarat, pesawat digambarkan mengalami kerusakan engine nomor dua diperparah oleh cuaca buruk dan windshear. Pesawat lalu tergelincir dan keluar dari runway kemudian engine terbakar. 

Dalam simulasi, tercatat 116 selamat, 20 luka berat dan 4 meninggal dunia. Insiden itu membuat suasana latihan benar-benar terasa seperti kecelakaan penerbangan nyata

Dalam latihan itu, hujan turun mengguyur menambah dramatis suasana.

Untuk menangani “kecelakaan”, Bandara Hang Nadim mengerahkan 3 foam tender, 1 nurse tender, 3 ambulans internal bandara dan 1 mobil komando. 

Tak hanya itu, 13 rumah sakit di Batam juga dilibatkan, masing-masing mengirimkan ambulans dan tim medis.

Latihan ini juga turut melibatkan seluruh unsur Komite Keselamatan Bandara, Airlines, AirNav, Ground Handling, CIQ, TNI, Polri, SAR, hingga Pemko Batam.

Direktur Operasi PT BIB, Anton Marthalius, menjelaskan latihan ini merupakan kewajiban nasional berdasarkan ketentuan latihan minimal dua tahun sekali.

"Latihan terakhir kita dilakukan tahun 2023. Karena itu, pada 2025 ini kita kembali menguji seluruh prosedur dalam dokumen Airport Emergency Plan memastikan komunikasi, koordinasi, dan komando berjalan dengan baik,” ujarnya.

Diakuinya, kegiatan ini terselenggara dengan baik lantaran piihaknya telah melakukan persiapan selama 120 hari. 

Setelah latihan, tim dari Kementerian Perhubungan langsung melakukan evaluasi terhadap seluruh prosedur.

"Tujuannya agar kami semakin siap bila keadaan darurat sungguhan terjadi,” kata Anton. (TribunBatam.id/Bereslumbantobing)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.