Pria Bernama Dono Kasino Indro Resmi Jadi Anggota DPRD Lombok Tengah, Fokus Aspirasi Rakyat
Pipit Maulidya December 03, 2025 12:32 AM
Ringkasan Berita:
  • Dono Kasino Indro dilantik sebagai anggota DPRD Lombok Tengah dilantik melalui mekanisme PAW menggantikan Mahrup yang tersandung kasus korupsi.
  • Namanya viral, asal-usulnya dari orang tua dan gurunya.
  • Kini Ia fokus perjuangkan aspirasi warga lingkar KEK Mandalika.

 

SURYA.CO.ID - Sosok pria bernama Dono Kasino Indro menjadi sorotan publik karena memiliki nama identik dengan tiga tokoh legendaris Warkop DKI: Dono, Kasino, dan Indro.

Dono Kasino Indro menjadi sorotan setelah resmi dilantik sebagai anggota DPRD Lombok Tengah melalui mekanisme Pergantian Antar Waktu (PAW) pada Senin (1/12/2025).

Dono masuk menggantikan Mahrup, legislator PKS yang tersangkut kasus korupsi terkait program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sapi Bank Syariah Indonesia tahun 2021–2022.

Pelantikan Dono ditetapkan lewat Surat Keputusan Gubernur NTB Nomor 100-3-3.1-480 Tahun 2025, yang menjadi dasar pelaksanaan sumpah jabatan dalam rapat paripurna.

Sekretaris DPRD Lombok Tengah, Suhadi Kana, membacakan keputusan tersebut.

“Memutuskan, menetapkan serta meresmikan pengangkatan saudara Dono Kasino Indro sebagai pengganti antar waktu anggota DPRD Lombok Tengah sisa masa jabatan 2024–2029, SK ini berlaku mulai dari pengucapan sumpah atau janji,” ucapnya, dikutip dari Tribunnews.com.

Dono, pria 34 tahun asal Desa Mertak, Kecamatan Pujut, sebelumnya maju dari Dapil Pujut–Praya Timur.

Menurut Dono, nama unik ini justru membawa keberuntungan.

“Nama ini tidak pernah membuat saya menjadi bahan olokan. Justru banyak orang yang penasaran,” ujarnya.

Asal Usul Nama

Dono mengisahkan bahwa nama depannya diberikan langsung oleh orang tua.

Sedangkan dua nama tambahan yang membuatnya viral justru datang dari gurunya semasa SD.

“Memang orang tua yang memberikan nama Dono. Sebenarnya yang melengkapi jadi Dono Kasino Indro adalah guru saya saat masuk SDN Serenang,” ungkapnya.

Sebagai putra daerah, Dono menegaskan tekadnya memperjuangkan aspirasi warga, terutama masyarakat yang tinggal di kawasan lingkar KEK Mandalika.

“Desa Mertak masuk desa lingkar KEK Mandalika. Saya siap memperjuangkan aspirasi masyarakat, terutama di wilayah ini,” tegasnya.

Perjalanan Politik yang Tak Direncanakan

Dono mengakui karier politiknya berlangsung di luar rencana. Ia bahkan tidak pernah membayangkan bisa duduk di kursi DPRD.

"Karena kita kan sebagai masyarakat biasa yang dari strata bawah, tapi mungkin takdir yang memanggil kita, akhirnya kita coba untuk mendaftar jadi Caleg DPRD Kabupaten Lombok Tengah melalui Partai PKS, dan alhamdulillah sampailah pada titik ini (terpilih melalui jalur PAW),” jelasnya.

Dalam kontestasi sebelumnya, ia meraih lebih dari 2.530 suara dan menempati posisi kedua di internal PKS untuk dapilnya.

Pasca dilantik, Dono menegaskan bahwa prioritas utamanya adalah menyerap aspirasi masyarakat.

Ia mengaku perjalanannya tidak selalu mulus, namun hal itu justru membuat semangatnya semakin besar.

"Ya tentu sekali kita harus lebih semangat lagi," ujarnya.

Dapil Pujut, Praya Timur dikenal memiliki potensi besar di bidang pertanian, kelautan, dan pariwisata.

Dono mengatakan akan berupaya mendorong pengembangan ketiga sektor tersebut. Namun ia masih menunggu kejelasan anggaran untuk program 2026.

"Karena sekarang kan kita belum tahu apakah kita dapat anggaran atau enggak, jadi kita masih bingung untuk ke depannya untuk tahun 2026," katanya.

Dono juga menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menjanjikan program muluk-muluk kepada masyarakat saat kampanye.

“Meski begitu saya meyakini bahwa pemenuhan kebutuhan dan aspirasi masyarakat akan dilakukan melalui mekanisme resmi dewan, seperti reses dan lainnya nanti,” pungkasnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.