"Di Aceh dan Sumatera Barat, kami juga telah mengirimkan bantuan kemanusiaan berupa tenda pengungsian berikut terpal, tikar, selimut, pakaian, dan bantuan air bersih,"
Jakarta (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk penyintas banjir bandang dan longsor yang melanda tiga provinsi di Sumatera, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Bantuan disalurkan melalui koordinasi dengan sejumlah instansi pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah guna memastikan distribusi menjangkau warga terdampak secara tepat dan efektif.
Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono dalam keterangan di Jakarta, Selasa mengatakan untuk wilayah Sumatera Utara, Pelindo mengoperasikan posko pengungsian serta mendirikan dapur umum di sejumlah titik terdampak bagi warga yang masih bertahan di lokasi bencana.
"Di Aceh dan Sumatera Barat, kami juga telah mengirimkan bantuan kemanusiaan berupa tenda pengungsian berikut terpal, tikar, selimut, pakaian, dan bantuan air bersih," kata Arif.
Pelindo pada Senin (1/12) telah mendistribusikan kebutuhan dasar melalui Posko Bantuan Kementerian Perhubungan untuk Sumatera di Jakarta.
Bantuan yang dikirim, di antaranya berupa selimut, paket sanitasi dan kebersihan yang difokuskan untuk anak-anak dan perempuan serta berbagai kebutuhan logistik seperti bahan sembako, susu, makanan siap saji dan air minum.
Bantuan kemanusiaan dengan nilai total Rp527 juta itu ditujukan bagi masyarakat yang kehilangan rumah atau tidak dapat kembali akibat kondisi lingkungan yang masih belum aman.
Seluruh penyaluran dilakukan bersama perangkat daerah, seperti dinas sosial, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta aparat pemerintahan daerah.
Koordinasi lintas lembaga dilakukan untuk memastikan bantuan dapat segera diterima oleh penyintas, terutama di wilayah yang akses jalannya terputus atau sulit dijangkau.
Arif menjelaskan nilai bantuan masih akan bertambah seiring penyaluran dari berbagai entitas Pelindo Grup yang saat ini terus berjalan.
Menurutnya, langkah tersebut merupakan bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) Pelindo sebagai BUMN pengelola pelabuhan di Indonesia, sekaligus wujud komitmen perusahaan untuk melayani sepenuh hati.
"Kami berkomitmen meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana. Pelindo terus berkoordinasi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan di daerah agar bantuan dapat tersalurkan dengan cepat," ujarnya.
Arif mengharapkan berbagai dukungan logistik tersebut dapat membantu pemulihan awal di lokasi bencana, terutama bagi warga yang masih tinggal di tempat pengungsian.
Sejumlah wilayah di tiga provinsi dilaporkan terisolasi akibat jalan terputus, jembatan rusak, serta genangan banjir yang belum surut. Pemerintah telah mengerahkan armada udara maupun laut untuk mengirim bantuan ke daerah-daerah yang tidak bisa ditembus kendaraan darat.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menyampaikan korban meninggal akibat bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat hingga Selasa mencapai 708 jiwa.
"Rinciannya, Sumatera Utara korban meninggal dunia 294 jiwa dan hilang 155 jiwa. Kemudian, Provinsi Aceh per hari ini meninggal dunia 218 jiwa, hilang 227 jiwa," kata Abdul Muhari dalam konferensi pers update penanganan bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar, yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.







