TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penurunan pasar mobil baru yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir turut dirasakan sejumlah pelaku usaha otomotif, termasuk diler kendaraan mewah.
Data Gaikindo Januari-Oktober 2025 menunjukkan penjualan mobil wholesale hanya 635.844 unit, turun 10,6 persen dari tahun sebelumnya yang bisa tembus angka 711.064 unit.
Chief Operating Officer Ivan’s Motor Ivan Susanto mengakui kondisi pasar secara keseluruhan memang sedang melemah dan berpengaruh pada kinerja perusahaan.
Ivan menjelaskan, tren pasar otomotif nasional tengah mengalami perlambatan seiring tekanan kondisi ekonomi. Meski begitu, ia berharap situasi dapat segera berbalik arah.
"Ya memang overall market menurun. Ekonomi semoga cepat membaik, kalau ekonomi membaik ya kita harusnya bisa ikut membaik juga," tutur Ivan saat ditemui di Kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat (5/12/2025).
Di tengah pelemahan tersebut, segmen mobil mewah dinilai tetap memiliki karakteristik pasar yang berbeda dari segmen kendaraan lainnya.
Permintaan tidak sepenuhnya mengikuti pola pasar massal, sebab unit yang dijual cenderung eksklusif dan terbatas. Oleh karena itu, potensi penundaan pembelian oleh konsumen tidak terlalu signifikan.
"Mungkin ada, karena tidak sesignifikan itu, karena kita barangnya limited banget. Kalau menunda pembelian tahun depan, dua tahun lagi, mungkin unitnya sudah gak produksi, sudah habis," kata Ivan.
Ivan menyebut, performa penjualan Ivan’s Motor sangat bergantung pada kondisi ekonomi nasional. Selama daya beli konsumen kelas atas tetap terjaga, pasar mobil premium masih dapat bertahan.
Ivan’s Motor sendiri dikenal sebagai salah satu importir dan distributor mobil mewah dengan koleksi model-model langka yang menyasar konsumen berdaya beli tinggi.
"Kalau dari kita sih ekonomi bagus ya kita bisa bagus. Pokoknya kita berhubungan dengan ekonomi sekali," ucapnya.