Operasi pasar ini menjadi respons cepat atas situasi darurat pasokan gas di wilayah terdampak.
Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) menggelar operasi pasar LPG di empat lokasi strategis di Banda Aceh, Provinsi Aceh, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pascabencana, sekaligus memastikan ketersediaan dan harga yang terjangkau.
Sales Area Manager Retail Aceh Pertamina Patra Niaga Sumbagut Misbah Bukhori mengatakan kegiatan operasi pasar, yang digelar bersama Pemkot Banda Aceh ini tidak hanya menyediakan elpiji bersubsidi, tetapi juga nonsubsidi, untuk memberikan pilihan bagi warga.
"Operasi pasar ini menjadi respons cepat atas situasi darurat pasokan gas di wilayah terdampak," katanya, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Keempat titik distribusi meliputi Kecamatan Kuta Alam, Kecamatan Meuraxa, Kecamatan Baiturrahman, dan Pasar Tani, dengan total 2.800 tabung LPG.
Misbah menegaskan stok LPG aman dan distribusi diupayakan merata di seluruh Kota Banda Aceh.
"Kami menghimbau masyarakat membeli elpiji sesuai kebutuhan agar bisa menjangkau semua masyarakat yang membutuhkan. Insya Allah dengan stok yang tersedia saat ini, distribusi elpiji di wilayah Kota Banda Aceh cukup. Kami juga akan distribusikan ke pangkalan-pangkalan resmi Pertamina di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar," ujarnya.
Pemerintah Kota Banda Aceh memberlakukan pembatasan pembelian satu tabung LPG per kepala keluarga untuk memastikan semua warga mendapatkan jatah.
Dalam operasi pasar ini, harga LPG bersubsidi ditetapkan sebesar Rp18.000 per tabung.
Area Manager Communication, Relations, and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan upaya distribusi ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina untuk menjaga ketersediaan energi di Aceh, yang telah dikoordinasikan dengan Pemkot Banda Aceh dan Pertamina.
"Kami berharap dengan berbagai upaya yang dilakukan, pasokan gas elpiji dapat segera teratasi sepenuhnya," katanya lagi.







