Kabupaten Semarang (ANTARA) - Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Samuel Wattimena mendukung pengembangan objek wisata Bukit Cinta di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, sebagai "creative hub" untuk kemajuan industri kreatif.

"Bahwa Bukit Cinta ini kemudian mau dijadikan 'ceatif hub', itu menurut saya visi yang baik," katanya, saat menghadiri Festival Ekonomi Kreatif dan Desa Wisata, di objek wisata Bukit Cinta, Kabupaten Semarang, Sabtu malam.

"Creative hub" adalah wadah fisik maupun digital yang berfungsi sebagai pusat kreativitas, tempat berkumpul, dan berkolaborasi bagi para pelaku industri kreatif.

Menurut dia, Kabupaten Semarang memiliki potensi desa wisata yang banyak, didukung dengan komunitas-komunitas kebudayaan, antara lain Lembaga Kesenian Kabupaten dan Tosan Aji.

Dengan dijadikannya "creative hub", para pelaku ekonomi kreatif, pengelola desa wisata, dan pegiat kesenian bisa berkumpul bersama dalam satu tempat, seperti terangkum dalam festival tersebut.

"Kalau desa wisata ini kita mau datangi satu persatu, kita lihat kapasitasnya, segala macam, makan waktu. Ini adalah cara singkat yang efektif. Desanya yang diundang untuk jadi satu mempresentasikan," katanya.

Samuel sangat mengapresiasi antusias pada pengelola desa wisata untuk memamerkan produk dan program unggulannya dalam gerai-gerai yang sudah disiapkan.

"Saya cukup 'surprise' dengan 'booth-booth' yang ada. Yang saya 'surprise' itu adalah bahwa antusiasme dari desa wisata ini untuk menghadirkan produk-produk mereka atau unggulan-unggulan mereka," katanya.

Ketua Komite Ekonomi Kreatif (KEK) Kabupaten Semarang Dimas Herdy Utomo mengatakan bahwa pihaknya berharap objek wisata Bukit Cinta dikembangkan menjadi "creative hub".

"Mimpi kami di Bukit Tinta, ingin menjadikan sebuah tempat untuk 'creatif hub' gitu sehingga teman-teman di setiap sanggar di Kabupaten Semarang dan desa wisata bisa mempunyai muara," katanya.

Ia menyebutkan bahwa sanggar kesenian dan kreatif tersebut tersebar di sekitar 200 desa, dan ada 85 desa wisata yang ada di Kabupaten Semarang.

"Kami ingin menciptakan 'demand creation', tentu saja dengan dibantu dari DPR RI dan teman-teman kabupaten, termasuk pemerintah daerah," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Pengurus Wisata Sungai Kali Odo, Desa Gedangan, Agung Sulistiono menjelaskan bahwa desa wisata itu dirintis sejak 2017 dengan potensi wisata alamnya.

"Di Desa Gedangan, ada wisata outbond, kolam renang sedalam 1,7 meter, dan kolam anak, tempat ngecamp, hingga paket jip wisata," katanya.

Namun, kata dia, kondisi alam di Desa Gedangan cukup unik, yakni sumber air saat musim hujan surut, sedangkan saat musim kemarau justru melimpah.