TRIBUNJATIM.COM - Hendri (41), seorang ayah di Majalengka, Jawa Barat tak menyangka anaknya, MAA (15) jalan kaki melewati dua kota selama 16 hari.
MAA jalan kaki dari Cirebon, Jawa Barat hingga Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Perjalanan yang ditempuh MAA kurang lebih 260 kilometer sejak 19 November-5 Desember 2025, atau 16 hari.
Sebelumnya, MAA dilaporkan keluarga hilang namun akhirnya ditemukan anggota polisi dari Polsek Bergas, Kabupaten Semarang di sekitar Jalan Lingkar Ambarawa.
MAA melakukan aksi nekat tersebut demi kabur dari pondok pesantren tempat keluarganya meminta ia menempuh pendidikan.
Kapolsek Bergas Polres Semarang, AKP Harjono menjelaskan, MIAA yang berasal dari Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, dilaporkan hilang pada 19 November 2025 dan ditemukan jajaran Polres Semarang pada Jumat (5/12/2025).
"Awalnya Polres Semarang menerima informasi dari Polresta Cirebon mengenai adanya anak hilang dari salah satu pondok di Kabupaten Cirebon. Kami mendalami informasi tersebut dan menemukan bahwa anak tersebut sempat terlihat di wilayah Bergas pada Kamis (4/12/2025)," ungkap Harjono, dikutip dari Kompas.com.
Pihaknya melakukan penelusuran dengan menghimpun informasi dari masyarakat dan minimarket di sekitar lokasi.
"Anak tersebut berjalan ke arah Bawen. Akhirnya, kami menemukannya di seputaran Jalan Lingkar Ambarawa (JLA) pada Jumat (5/12/2025)," kata Harjono.
Sementara itu, Kanit Tekap Sat Reskrim Polresta Cirebon Iptu Bagas Satya Haprabu yang menjemput MIAA menjelaskan bahwa remaja tersebut meninggalkan pondok pada 19 November 2025.
Keluarga kemudian melaporkan kehilangan MIAA ke Polsek Ciwaringin pada 22 November 2025.
"Setelah pihak keluarga dan kuasa hukum membuat laporan, kami melakukan koordinasi dan penyebaran pamflet orang hilang. Kami berhasil mendapatkan informasi bahwa pada 4 Desember 2025, anak tersebut terpantau di wilayah Polsek Bergas," paparnya.
Setelah ditemukan, MIAA langsung dibawa oleh tim Tekap Reskrim Polresta Cirebon untuk dipertemukan dengan orangtuanya di Kabupaten Majalengka.
Melalui sambungan telepon, Hendri (41), ayah MIAA, mengucapkan terima kasih atas bantuan dari jajaran kepolisian, khususnya Polresta Cirebon dan Polres Semarang, karena berhasil menemukan anaknya dan membawanya pulang ke rumah.
Dari hasil penelusuran, MIAA menyatakan bahwa ia melarikan diri karena ingin keluar dari pondok pesantren.
"Saya bingung, jadi saya nekat berjalan kaki hingga akhirnya ditemukan di wilayah Polres Semarang," ungkap MIAA.