TRIBUNBATAM.id, BATAM - Satgas Patroli Laut BC 10029 dan BC 15026 mengejar kapal kayu tanpa nama di perairan Pulau Ngenang, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Senin (1/12/2025). 

Kapal kayu itu mencoba kabur dengan mengandaskan kapal ke wilayah pesisir.

Namun petugas berhasil menghentikan laju kapal dan memeriksa kapal kayu itu.

Hasilnya, petugas Bea Cukai Batam menemukan total 371.200 batang rokok tanpa pita cukai.

"Dari pemeriksaan awal didapati kapal tersebut bermuatan rokok ilegal. Selanjutnya dibawa ke Dermaga Bea Cukai Tanjunguncang untuk proses penanganan lebih lanjut," ujar Kepala Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea Cukai Tipe B Batam, Zaky Firmansyah, Minggu (7/12/2025).

Penindakan bermula dari informasi masyarakat soal pergerakan kapal yang dicurigai membawa barang tanpa dokumen kepabeanan. 

Satgas Patroli Laut BC 10029 dan BC 15026 langsung menyisir perairan hingga menemukan kapal yang melaju tanpa penerangan.

Setibanya di dermaga, petugas mencacah dan mendapati ratusan ribu batang rokok dari dalam kapal itu.

Adapun rinciannya sebanyak 115.200 batang rokok merek PSG serta 256.000 batang rokok merek UFO MIND.

Seluruhnya tanpa dokumen kepabeanan dan tidak dilekati pita cukai. 

Kapal diketahui berangkat dari Teluk Nipah menuju Tanjunguban, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Nakhoda kapal telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 54 dan/atau Pasal 56 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang Cukai.

Kepala Bea Cukai Batam menegaskan, penyelundupan rokok ilegal tidak hanya menghilangkan potensi penerimaan Negara.

Tapi juga mengganggu industri hasil tembakau legal yang mematuhi aturan dan menyerap tenaga kerja. 

"Peredaran rokok ilegal harus diberantas karena merugikan negara dan mengganggu persaingan usaha yang sehat. Pengawasan laut akan terus kami perkuat," ungkapnya. (TribunBatam.id/Ucik Suwaibah)