Meski Sudah Pecat Bupati Aceh Selatan Mirwan MS, Gerindra Bakal Gelar Sidang, Siap Beri Sanksi Berat
Nanda Lusiana Saputri December 08, 2025 09:33 PM

TRIBUNNEWS.com - Ketua Mahkamah Gerindra, Habiburokhman, menyatakan bakal menggelar sidang untuk Bupati Aceh Selatan, Mirwan MS.

Sidang ini digelar buntut Mirwan berangkat umrah saat wilayahnya dilanda bencana banjir bandang.

Apabila Mirwan terbukti melanggar prinsip organisasi, maka Gerindra tidak segan-segan akan menjatuhkan sanksi berat.

"Kita akan sidang segera. Diberikan sanksi terberat," tegas Habiburokhman, Senin (8/12/2025), dikutip dari Kompas.com.

Meski demikian, Habiburokhamn mengatakan Mirwan sudah dijatuhi sanksi cukup keras dengan dipecat dari jabatan Ketua DPC Gerindra Aceh Selatan.

Namun, katanya, perlu dilakukan pengecekan ulang apakah Mirwan perlu disidang kembali.

"Sebetulnya kan sanksinya sudah (dipecat) ya. Tapi, kita akan cek lagi, apakah perlu disidang ulang. Tapi, sanksinya (pemecatan) sudah sangat keras dari Pak Sugiono disampaikan," jelas dia.

"Kita mau cek lagi, apakah perlu disidang lagi, Kemungkinan besar apa, akan kita rapat Mahkamah Partai, lalu putusan nanti kita update," imbuhnya.

Saat disinggung apakah Mirwan juga akan dipecat sebagai kader Gerindra, Habiburokhman tak memberikan jawaban.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Gerindra, Sugiono,  mengatakan Mirwan MS telah diberhentikan dari jabatannya sebagai Ketua DPR Aceh Selatan.

Keputusan ini diambil setelah Mirwan diketahui berangkat umrah di tengah bencana.

"Oleh karena itu DPP Gerindra memutuskan untuk memberhentikan yang bersangkutan sebagai Ketua DPC Gerindra Aceh Selatan," ujar Sugiono, Jumat (5/12/2025).

Sikap Mirwan tersebut diketahui memicu kekecewaan Prabowo Subianto sebagai Presiden sekaligus Ketua Umum Gerindra.

Saat rapat terbatas (ratas) darurat di Lapangan Udara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Minggu (7/12/2025) malam, Prabowo menyindir keras Mirwan.

Ia bahkan meminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, untuk langsung memproses pencopotan Mirwan.

"Kalau ada yang mau lari, lari saja enggak apa-apa. Copot. Mendagri, bisa ya diproses?" tanya Prabowo.

"Bisa, Pak," jawab Tito.

Prabowo menyebut, sikap Mirwan jika dalam dunia militer, sama seperti desersi yang artinya tidak bisa ditoleransi.

"Itu kalau tentara namanya desersi. Dalam keadaan bahaya, meninggalkan anak buah, waduh… itu enggak bisa," katanya.

Pihak Lain Ikut Diperiksa

Keberangkatan Mirwan MS ke tanah suci di tengah bencana berbuntut panjang.

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, mengatakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah memeriksa Mirwan setibanya di Tanah Air.

Selain Mirwan, aparatur Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Selatan dan pihak terlibat, juga akan diperiksa.

"Yang hari ini kan diperiksa Bupati Aceh Selatan begitu ya kalau informasinya betul, tadi kami dapat informasi sudah dalam pemeriksaan," kata dia kepada wartawan, Senin (8/12/2025).

"Jadi pemeriksaan juga pasti tidak hanya kepada Bupati Aceh Selatan, tapi aparatur dan semua yang terkait keberangkatan akan dilakukan pemeriksaan."

"Mungkin memerlukan beberapa hari waktu, beberapa hari ke depan," jelasnya.

Bima menuturkan, pemeriksaan akan berfokus pada benarkah Mirwan melaksanakan ibadah umrah di tengah bencana hingga soal pembiayaan.

Mirwan diketahui berangkat umrah tanpa mengantongi izin, baik dari Gubernur Aceh maupun Mendagri.

Hal itu sudah diakui Mirwan ketika ditelepon Mendagri Tito untuk dimintai klarifikasi.

"Bapak Mendagri sudah telepon (Mirwan) langsung. Adapun yang bersangkutan mengaku tidak ada izin Gubernur maupun Mendagri untuk umrah," ungkap Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Benni Irwan, dalam keterangannya, Sabtu (6/12/2025).

Sebut Ada Miskomunikasi

Mengenai dirinya yang viral karena umrah di tengah bencana banjir, Mirwan MS menyampaikan klarifikasinya.

Ia mengaku baru mengetahui ada penolakan dari Gubernur Aceh dalam hal pemberian izin perjalanan ke luar negeri, setelah sudah tiba di Makkah.

Keterlambatan informasi itu dialami Mirwan sebab katanya, Aceh Selatan mengalami gangguan listrik akibat bencana.

"Surat dari Gubernur Aceh saya ketahui setelah saya berada di Tanah Suci. Informasi dari daerah juga terlambat diterima karena jaringan telekomunikasi dan listrik di Aceh Selatan sempat padam akibat gangguan listrik di Aceh."

"Inilah yang  menyebabkan adanya miskomunikasi," jelas Mirwan, Jumat, masih dari Kompas.com.

Lebih lanjut, Mirwan mengatakan ia sudah lebih dulu turun ke lapangan untuk meninjau korban banjir dan situasi wilayahnya, sebelum berangkat umrah.

Ia juga telah meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk bekerja sesuai alur komando, agar penanganan korban banjir bisa dilakukan semaksimal mungkin.

Situasi yang sudah terkendali jadi alasan Mirwan tetap berangkat ibadah umrah untuk menunaikan nazar pribadinya.

"Sebelum saya berangkat, saya sudah turun langsung mengecek kondisi masyarakat terdampak banjir dan memastikan seluruh OPD bekerja sesuai alur komando."

"Dari hasil koordinasi, situasi saat itu terkendali sehingga saya dapat menunaikan nazar saya untuk melaksanakan ibadah umrah," tuturnya.

(Pravitri Retno W/Taufik Ismail/Reza Deni/Chaerul Umam, Kompas.com/Tria Sutrisna/Zuhri Noviandi)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.