TRIBUNJAKARTA.COM - Insiden kecelakaan tragis yang melibatkan mobil pengangkut MBG menabrak murid dan guru di SD Kalibaru 01, Cilincing, mengegerkan publik, kini muncul pengakuan sang sopir bernama Adi.
Insiden yang melibatkan korban puluhan murid sekolah dasar itu memunculkan tiga sorotan mencurigakan.
Mulai dari kronologi di lokasi kejadian hingga sikap pengemudi setelah menabrak korban.
Tak hanya itu, pengakuan terbaru sang sopir justru menambah tanda tanya besar, lantaran terdapat kejanggalan dengan kondisi di lapangan.
Saat diinterogasi polisi, Adi mengungkap cerita tak wajar soal alasan mobil MBG yang dikemudikannya bisa menabrak pagar lalu melindas murid-murid.
Kata Adi, mobil tersebut mendadak tancap gas sendiri tanpa ia kendalikan.
"Saya turun ke Darussalam, nah di situ saya biasa berhenti di bawah turunan tuh. Begitu di situ, enggak tahu kenapa tahu-tahu ngegas sendiri gitu pak," imbuh Adi.
Kata Adi, biasanya ia memang memarkirkan mobil MBG di pagi hari saat murid sedang berbaris di lapangan.
Nanti setelah upacara selesai, Adi baru masuk untuk mengantarkan MBG.
"Biasanya kan parkir di depan gerbang tunggu upacara, udah biasa begitu kan. Beres upacara baru mobil masuk," ujar Adi.
Mengurai alibi aneh, Adi gelagapan ditanya kenapa tak sempat mengerem.
"Makanya saya kayak gitu, tahu-tahu (mobil) ngegas ke atas," kata Adi.
"Naik dong? Enggak rem tangan?" tanya polisi.
"Enggak kepikiran ke sana pak, panik iya," akui Adi.
Kejanggalan ketiga, cerita yang dilayangkan Adi justru berbeda dari pengakuan wakil kepala sekolah SDN Kalibaru 01, Turah.
Kata Turah, biasanya yang mengantarkan MBG bukan Adi.
Karenanya Turah syok saat melihat sosok sopur yang mengemudikan mobil MBG berbeda dari biasanya.
"Beda, biasanya orang lain, hari ini beda (sopirnya)," ujar Turah.
Sementara itu, Kapolsek Cilincing AKP Bobi Subarsi mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, AI diduga salah menginjak pedal saat kendaraan menanjak menuju area sekolah.
"Dia mau naik ke atas itu, mau ngerem, katanya remnya enggak pakem kan, karena takut mau menabrak, dia injek yang dalem. Nah, kirain itu (yang diinjek rem), ternyata gas, Nah ini sementara ya,” ujar Bobi.
Saat ditanya apakah sopir memang salah menginjak pedal, Bobi mengonfirmasi hal tersebut sebagai temuan awal.
“Iya, itu untuk sementara ya, tapi kami belum bisa ini (memastikan), masih olah TKP (tempat kejadian perkara) dulu ya,” kata dia.
Hal lain yang disorot yakni rekaman CCTV di sekolah tersebut.
Mobil MBG tersebut hendak masuk ke depan sekolah dari arah kiri jalan.
Mulanya mobil tersebut melaju perlahan.
Tapi saat tiba di depan pagar sekolah, mobil tersebut langsung melaju kencang bak tancap gas.
Alhasil mobil yang dikemudikan Adi Irawan itu pun merobohkan pagar sekolah lalu masuk ke area halaman.
Nahasnya, di halaman sekolah sedang ramai ratusan siswa SD berbaris.
Mobil MBG yang dikendarai Adi menabrak 19 siswa-siswi dan 1 guru.