Hariyadin, Musisi Indie dari Babel, Jangkau Pendengarnya Lewat Platform Digital
Wahyu Aji December 12, 2025 10:38 PM

TRIBUNEWS.COM, JAKARTA - Lokasi geografis bukan lagi penghalang siapapun untuk eksis menunjukkan karya mereka di blantika musik. 

Hal itu dibuktikan oleh Hariyadin, musisi asal Bangka Belitung yang mulai menata langkahnya dalam industri musik modern. 

Ia memulai karier sebagai artis musik independen pada 2024 dan memilih jalur distribusi digital melalui DistroKid untuk merilis karya-karyanya.

Lagu-lagu orisinalnya mudah ditemukan di berbagai platform seperti Spotify, YouTube Music, dan Apple Music. 

“Kini musik artis dari daerah juga punya kesempatan yang sama untuk didengar, asalkan berani berproses,” ujarnya.

Ia melihat jalur ini sebagai cara paling realistis untuk memperkenalkan musiknya ke pendengar yang lebih luas.

Hariyadin bukan hanya menyanyi, tapi juga penulis lagu produser produser musik.

Ia aktif menciptakan lagu-lagu bergenre pop dan hip hop dengan warna yang dekat dengan pengalaman personal serta budaya Bangka Belitung. 

Bagi Hariyadin, identitas daerah bukan hambatan, melainkan sumber energi kreatif.

“Saya ingin suara dari kampung halaman juga bisa punya tempat di dunia musik digital,” katanya.

Perjalanan kariernya berlanjut pada 2025. Ia terlibat sebagai kolaborator dan performer di berbagai acara lokal, baik online maupun offline. 

Ia juga memeriahkan panggung-panggung lokal menjadi sarana untuk berinteraksi langsung dengan penonton, sekaligus memperkenalkan karya orisinalnya kepada publik. 

“Setiap panggung selalu jadi titik belajar, dan dari situlah saya menguatkan diri untuk terus melangkah,” tutur Hariyadin.

Perjalanan Hariyadin menunjukkan bahwa musik artis muda dari daerah bisa membangun kariernya secara mandiri, seiring perkembangan teknologi, akses distribusi digital, dan dukungan komunitas lokal.

Tiga hal itu menjadi kombinasi yang membuka jalan bagi banyak talenta baru sepertinya.

Itulah Hariyadin, bagian dari generasi musisi baru yang memanfaatkan teknologi sebagai sarana untuk memperkenalkan karya. 

Mereka merilis lagu secara mandiri, memanfaatkan media sosial sebagai panggung, dan merangkul komunitas lokal sebagai basis awal pendengar.

Pendekatan ini melahirkan ekosistem musik yang lebih dinamis dan memberi ruang bagi keragaman suara, gaya, dan cerita.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.