TRIBUNJAKARTA - Kepengurusan Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Gontor Tangerang Raya periode 2025–2030 resmi dilantik dalam sebuah acara yang dihadiri tokoh pendidikan, ulama, akademisi, serta unsur pemerintah daerah, di Institut Darul Quran Jakarta, Sabtu (13/12/2025).
Pelantikan ini menandai dimulainya agenda penguatan peran alumni Pondok Modern Darussalam Gontor dalam pembangunan masyarakat berbasis pendidikan dan dakwah.
Ketua Umum IKPM Tangerang Raya Ahmad Jamil, Ph.D. menegaskan bahwa alumni Gontor memiliki tanggung jawab strategis untuk hadir di tengah masyarakat, tidak hanya sebagai tokoh keagamaan, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial.
“IKPM adalah rumah besar alumni Gontor. Jika kita menganggapnya sebagai rumah bersama, maka tugas kita menjadikannya produktif dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat sekitar,” ujar Ahmad Jamil dalam sambutannya.
Ahmad Jamil mengingatkan pentingnya menjadikan IKPM Tangerang Raya sebagai ruang kolaborasi antara alumni pesantren, ulama, dan pemerintah daerah.
Menurut dia, nilai-nilai pendidikan Pondok Modern Gontor memiliki relevansi kuat untuk menjawab tantangan sosial, pendidikan, dan keumatan di wilayah perkotaan seperti Tangerang Raya.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas kehadiran sejumlah tokoh nasional dan daerah, di antaranya Anggota Badan Wakaf Pondok Modern Gontor Prof. Dr. K.H. Husnan Bey Fananie, M.A., Ketua DPRD Kota Tangerang H. Rusdi Alam, serta para pimpinan pesantren dan pengurus IKPM dari berbagai daerah.
Dalam kesempatan tersebut, Ahmad Jamil mengungkapkan bahwa pesantren-pesantren yang dirintis alumni Gontor di wilayah Tangerang Raya terus mengalami pertumbuhan, baik dari segi jumlah santri maupun kualitas pendidikan.
“Pesantren alumni Gontor terus bertumbuh. Ini menjadi bukti bahwa nilai dan sistem pendidikan Gontor hidup dan berkembang di tengah masyarakat,” sambungnya.
Ia mengajak seluruh alumni untuk mendukung penguatan pesantren putra dan putri sebagai basis kaderisasi serta dakwah Islam yang berwawasan kebangsaan.
Selain pesantren, IKPM Tangerang Raya juga mendorong pengembangan pendidikan tinggi. Sejumlah institusi di bidang keislaman, manajemen informatika, serta ekonomi dan teknologi disebut tengah dikembangkan sebagai bagian dari visi jangka panjang membangun universitas di kawasan Tangerang.
“Ini bagian dari ikhtiar agar alumni Gontor tidak hanya berkiprah di pesantren, tetapi juga berkontribusi dalam penguatan pendidikan tinggi,” ujar dia.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Pusat IKPM Gontor, KH. Noor Syahid M.Pd dalam arahannya mengingatkan agar IKPM kembali pada jati diri sebagai organisasi kekeluargaan, pendidikan, dan pengabdian masyarakat.
Ia menyoroti kecenderungan sebagian cabang yang dinilai terlalu menonjolkan kegiatan seremonial, namun minim dampak nyata.
“IKPM bukan organisasi pamer kekuatan, bukan soal atribut atau seremoni. IKPM adalah keluarga dan wadah pengabdian,” tegas Noor Syahid.
Ia menekankan bahwa pelantikan dan kegiatan organisasi harus berorientasi pada substansi, bukan pencitraan.
Dalam forum tersebut, Noor Syahid memaparkan empat agenda utama penguatan IKPM, yakni penguatan pendidikan dan pengajaran, pengelolaan aset wakaf dan kelembagaan, kemandirian ekonomi organisasi, serta penguatan kesejahteraan sosial keluarga alumni.
Menurutnya, alumni yang kembali ke daerah untuk mengajar dan membina masyarakat justru mencerminkan nilai tertinggi pendidikan Gontor.
Sementara itu, Prof. Dr. K.H. Husnan Bey Fananie menegaskan bahwa kekuatan utama pendidikan Gontor terletak pada pembentukan kepekaan, tanggung jawab sosial, dan rasa persaudaraan, bukan semata pada kurikulum akademik.
“Gontor mendidik manusia agar memiliki rasa tanggung jawab, rasa memiliki, dan rasa persaudaraan. Inilah kekuatan yang sering tidak tertulis di kurikulum,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa sistem pendidikan Gontor berjalan secara terintegrasi selama 24 jam, membentuk karakter santri secara utuh melalui pendidikan ruh, akal, jasmani, dan sosial.
Pelantikan pengurus IKPM Gontor Tangerang Raya periode 2025–2030 ditutup dengan agenda serah terima kepengurusan sebagai simbol dimulainya masa kerja baru. Organisasi ini diharapkan mampu memperkuat peran alumni dalam pendidikan, dakwah, dan pembangunan sosial di wilayah Tangerang Raya.