TRIBUNNEWS.COM – Real Madrid mulai menyusun langkah strategis terkait masa depan kursi pelatih menyusul sorotan tajam terhadap kinerja Xabi Alonso jelang laga kontra Deportivo Alaves, Senin (15/12/2025) dini hari WIB.
Meski belum ada keputusan resmi, manajemen Los Blancos dikabarkan telah melakukan evaluasi menyeluruh dan memetakan sejumlah nama potensial sebagai opsi jika situasi tak kunjung membaik.
Di kompetisi domestik, performa Real Madrid belum sepenuhnya meyakinkan.
El Real saat ini menempati posisi kedua klasemen Liga Spanyol, tertinggal tujuh poin dari Barcelona yang baru saja memperlebar jarak usai menundukkan Osasuna 2-0.
Sementara itu di Liga Champions, Madrid berada di peringkat ketujuh league phase dengan koleksi 12 poin dari enam laga.
Namun, kekalahan 1-2 di kandang sendiri dari Manchester City pekan lalu semakin memperbesar tekanan terhadap Alonso.
Media Spanyol, Cadena SER, melaporkan bahwa Alvaro Arbeloa muncul sebagai salah satu kandidat kuat pelatih Real Madrid berikutnya.
Saat ini, Arbeloa dipercaya menangani Real Madrid Castilla dan dinilai sebagai opsi internal paling siap jika terjadi pergantian pelatih.
Menanggapi rumor tersebut jelang lawatan ke markas Alaves, Alonso memilih bersikap tenang.
“Untuk masa depan, saya tidak ragu dia bisa menjadi pelatih. Namun soal mengambil alih posisi saya, itu belum pernah kami bahas,” ujar Alonso saat konferensi pers jelang lawan Alaves.
Meski demikian, laporan yang sama menyebutkan bahwa posisi Alonso bisa berada dalam bahaya jika Real Madrid gagal meraih tiga poin saat menghadapi Alaves.
Arbeloa sendiri bukan sosok asing di lingkungan Santiago Bernabeu.
Mantan bek kanan itu pernah menjadi rekan setim Alonso di Liverpool, Real Madrid, dan timnas Spanyol. Keduanya juga menjadi bagian penting dari era keemasan La Roja dengan torehan dua gelar Piala Eropa dan satu Piala Dunia.
Pada musim panas lalu, Arbeloa resmi ditunjuk sebagai pelatih Real Madrid Castilla, menggantikan Raul Gonzalez.
Kini, namanya kembali mencuat sebagai figur potensial untuk memimpin tim utama jika situasi menuntut perubahan.
Jika pemecatan Xabi Alonso benar-benar terjadi, Real Madrid harus menyiapkan dana yang tidak sedikit untuk menutup konsekuensinya.
Los Blancos diperkirakan harus menggelontorkan sekitar 15 juta euro sebagai uang pesangon bagi Alonso.
Jumlah tersebut belum termasuk biaya pembebasan sebesar 15 juta euro yang sebelumnya telah dibayarkan Real Madrid kepada Bayer Leverkusen untuk merekrut sang pelatih beberapa bulan lalu.
Dengan demikian, total dana yang harus dikeluarkan Madrid bisa mencapai 30 juta euro, sebuah angka yang tentu menjadi pertimbangan serius bagi manajemen sebelum mengambil keputusan besar terkait masa depan kursi pelatih, dikutip dari akun X @InTrasferimenti.
Xabi Alonso ditunjuk sebagai pelatih kepala Real Madrid pada musim panas lalu setelah direkrut dari klub Jerman, Bayer Leverkusen, tempat ia menorehkan sejarah dengan mempersembahkan gelar Bundesliga pertama sepanjang sejarah klub tersebut.
Alonso bukan sosok asing bagi Los Blancos. Ia merupakan mantan pemain Real Madrid yang bergabung pada 2009 dari Liverpool dengan nilai transfer yang dilaporkan mencapai 30 juta poundsterling.
Selama berseragam Madrid, Alonso turut mempersembahkan gelar La Liga dan Liga Champions sebelum melanjutkan kariernya ke Bayern Munchen.
Ia mengakhiri karier bermain profesional pada 2017 setelah meraih tiga gelar Bundesliga secara beruntun bersama Bayern, lalu beralih ke dunia kepelatihan dengan menangani Real Sociedad B sebagai langkah awal.
Karier kepelatihannya melesat pesat setelah bergabung dengan Bayer Leverkusen pada pertengahan 2022.
Bersama Die Werkself, Alonso sukses meraih treble domestik berupa Bundesliga, DFB-Pokal, dan Piala Super Jerman, serta membawa Leverkusen finis sebagai runner-up Liga Europa di bawah Atalanta.
Berkat kesuksesan tersebut, Real Madrid mempercayakan kursi pelatih kepada Alonso sebagai pengganti Carlo Ancelotti.
Alonso pun menandatangani kontrak berdurasi tiga tahun dan diharapkan mampu membawa kejayaan baru ke Santiago Bernabeu.
(Ali)