Hari Kedua Pengalihan Arus di Kerobokan Kelod Picu Kemacetan di Jalan Sunset Road–Mertanadi
Ida Ayu Suryantini Putri December 15, 2025 04:03 PM

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG – Uji coba pengalihan arus lalu lintas yang diterapkan di wilayah Kerobokan Kelod, Badung, memicu kemacetan di sejumlah ruas jalan, khususnya di Jalan Sunset Road hingga Jalan Mertanadi.

Selain itu jalan di dekat LP Kerobokan juga tersendat di jam-jam tertentu.

Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Badung, Anak Agung Rai Yuda Darma, menyampaikan bahwa kebijakan tersebut masih dalam tahap uji coba dan akan terus dievaluasi.

"Ini baru uji coba, masih hari kedua pelaksanaannya. Nanti pasti ada evaluasi,” ujar Rai Yuda Darma Senin 15 Desember 2025.

Dalam pengalihan arus lalin, Birokrat asal Kerobokan itu mengaku telah menugaskan tim untuk melakukan pemantauan harian di lapangan.

Tim tersebut bertugas mengidentifikasi dan menginventarisasi berbagai kondisi yang muncul akibat pengalihan arus lalu lintas.

"Setiap hari kami identifikasi kondisi di lapangan, termasuk fluktuasi volume kendaraan di waktu-waktu tertentu. Itu akan disandingkan dengan kapasitas jalan yang ada," jelasnya.

Menurutnya, kelancaran lalu lintas sangat bergantung pada keseimbangan antara volume kendaraan dengan kapasitas jalan.

Karena itu, hasil pemantauan akan menjadi bahan kajian dan evaluasi di tingkat Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).

"Memang volume kendaraan sangat tinggi di Kerobokan. Namun ada beberapa ruas jalan yang belum mempuni," katanya

Untuk mengantisipasi kemacetan, Dishub Badung juga telah memperkuat pengamanan dan pengaturan lalu lintas di lapangan.

"Saat ini kami perkuat dengan petugas di lapangan melalui kolaborasi antara Dishub, Kepolisian, Satpol PP, serta Linmas Kelurahan Kerobokan Kelod," bebernya.

Disinggung mengenai waktu terjadinya penumpukan kendaraan, Rai Yuda Darma menyebutkan bahwa kepadatan paling signifikan terjadi di ruas jalan yang mengalami perubahan arus, khususnya Jalan Tangkuban Perahu.

"Penumpukan terjadi mulai pukul 08.00 Wita sampai siang hari. Tantangan awalnya adalah volume kendaraan yang tidak seimbang dengan kapasitas jalan," sebutnya.

Ia menambahkan, dengan penerapan manajemen rekayasa lalu lintas (MRLL) tersebut, pihaknya akan terus memantau perkembangan situasi sebelum mengambil langkah lanjutan.

“Dengan skema seperti ini, perkembangannya akan kami lihat lebih lanjut sebagai bahan evaluasi berikutnya," imbuhnya.

Seperti diketahui, Pemerintah Kabupaten Badung akan melakukan pengalihan arus lalulintas pada 14 Desember 2025 lalu.

Pengalihan arus lalulintas dilakukan di wilayah Kuta Utara tepatnya di Simpang Petitenget, antara Jalan Raya Kerobokan dan Jalan Tangkuban Perahu. (*)

 

 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.