TRIBUNJAKARTA.COM - Presiden Justice and Democracy Forum (JDF) Asia Pasifik, Dr. Jazuli Juwaini, MA menilai keberanian Ahmed al Ahmed telah mencegah jatuhnya korban jiwa yang lebih banyak dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Sydney, Australia.
Jazuli menyampaikan apresiasi dan penghormatan setinggi-tingginya atas aksi heroik Ahmed al Ahmed, warga negara Australia, yang memilih untuk bertindak heroik menghadapi pembunuh dalam aksi penembakan membabi buta terhadap komunitas Yahudi yang sedang merayakan Hannukah di Pantai Bondi pada Minggu (14/12/2025).
“Aksi teror yang keji tersebut telah merenggut 10 korban jiwa. Namun, di tengah kegelapan kekerasan, keberanian Ahmed al Ahmed menjadi cahaya kemanusiaan yang menyelamatkan banyak nyawa,” ujar Dr. Jazuli dikutip Selasa (16/12/2025).
Menurut Anggota DPR RI Fraksi PKS, tindakan Ahmed al Ahmed harus menjadi spirit dan teladan global untuk berani berdiri membela kemanusiaan yang terancam dan teraniaya, tanpa memandang latar belakang apa pun.
“Keberanian ini melampaui identitas, agama, dan perbedaan. Ini adalah panggilan nurani untuk menyelamatkan manusia dari kebiadaban teror,” tegasnya.
Dr. Jazuli juga menekankan bahwa Ahmed al Ahmed adalah seorang muslim yang tidak tinggal diam ketika pembunuhan terjadi di depan mata.
“Ia menunjukkan bahwa iman sejati adalah keberpihakan pada kehidupan dan kemanusiaan. Dunia perlu belajar dari keteladanan ini untuk menghentikan kekejaman, genosida, perang, dan konflik di mana pun, atas nama kemanusiaan,” katanya.
Selain itu, Dr. Jazuli menyebut Ahmed al Ahmed mengajarkan arti menjadi manusia yang menyelamatkan manusia lain.
"JDF Asia Pasifik menyerukan kepada seluruh komunitas internasional untuk bersatu melawan terorisme dan segala bentuk kekerasan, serta meneguhkan komitmen bersama demi perdamaian, keadilan, dan martabat manusia," katanya.
Diketahui, Justice and Democracy Forum (JDF) Asia Pasifik adalah forum lintas negara yang berkomitmen memperjuangkan keadilan, demokrasi, dan perdamaian di kawasan maupun dunia internasional.
Sementara itu dikutip dari Tribunnews.com, pelaku penembakan di Pantai Bondi, Sydney, Australia, Naveed Akram dilaporkan telah sadar dari koma.
Naveed Akram (24) tersadar dari koma setelah dirawat di rumah sakit Sydney sejak Minggu (14/12/2025).
Naveed Akram bersama ayahnya, Sajid Akram (50) melakukan penembakan di Pantai Bondi yang menargetkan komunitas Yahudi dalam perayaan Hanukkah.
Atas peristiwa tersebut, sebanyak 15 orang dilaporkan tewas, termasuk gadis berusia 10 tahun.
Saat ini, Naveed Akram berada di bawah pengawasan ketat polisi Australia.
Mengutip ABC News, sumber-sumber telah mengkonfirmasi bahwa Naveed Akram telah sadar kembali, namun kondisinya masih belum jelas.
Sementara ayahnya, Sajid Akram tewas ditembak mati oleh petugas polisi di Pantai Bondi.
Sebelumnya, polisi mengatakan bahwa Naveed Akram kemungkinan akan menghadapi tuntutan jika dia selamat. Belum jelas kapan dakwaan akan diajukan.