Laporan Wartawan TribunBanten.com, Muhammad Uqel
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Wakil Bupati Serang, Muhammad Najib Hamas, meresmikan sumur bor yang dibangun Yayasan Sosial Gheras Indonesia di Kampung Pandawa, Desa Renged, Kecamatan Binuang, Kabupaten Serang, Selasa (16/12/2025).
Sumur bor tersebut dapat memenuhi kebutuhan air bersih bagi sekitar 300 warga sekitar untuk keperluan minum, mandi, mencuci, dan kebutuhan sehari-hari lainnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut Anggota DPRD Provinsi Banten Gembong R. Sumedi, Camat Binuang Dulpakar, Ketua Yayasan Sosial Gheras Indonesia Agus Subandi, serta sejumlah pejabat desa setempat.
Baca juga: Breaking News, Dugaan Perampokan Rumah Mewah di Cilegon, Anak Haji Maman Tewas
Wakil Bupati Serang Muhammad Najib Hamas mengatakan bahwa air bersih sangat dibutuhkan oleh warga sekitar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ia mengapresiasi Yayasan Sosial Gheras Indonesia yang telah membangun sumur bor di wilayah tersebut.
Sumur bor yang dibangun tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh sekitar 300 warga.
“Ini merupakan bagian dari kebaikan bersama. Sarana air bersih ini sangat dibutuhkan oleh warga Kampung Pandawa, Desa Renged. Alhamdulillah, bantuan dari yayasan ini sangat bermanfaat,” kata Najib Hamas kepada TribunBanten.com.
Najib berharap warga dapat menggunakan air bersih dari sumur bor tersebut dengan sebaik-baiknya, serta menjaga dan merawat fasilitas yang telah dibangun agar dapat digunakan dalam jangka panjang.
“Kami berpesan kepada masyarakat agar air ini digunakan untuk kemaslahatan ibadah dan kemaslahatan masyarakat. Mari sama-sama kita jaga dan rawat agar fasilitas ini dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama,” ujarnya.
Menurut Najib, Kampung Pandawa, Desa Renged, dipilih sebagai lokasi pembangunan sumur bor karena warga setempat selama ini mengalami kesulitan mendapatkan sumber air bersih.
Meski telah dilakukan pengeboran manual hingga kedalaman puluhan meter, air yang dihasilkan sebelumnya tidak jernih, berwarna kuning, dan kualitasnya kurang layak digunakan.
“Wilayah ini memang sulit mendapatkan air bersih. Jika pengeboran dilakukan secara manual, air yang keluar berwarna kuning dan kualitasnya tidak baik. Kami berharap kecamatan atau desa lainnya bisa bersinergi dengan yayasan ini untuk memudahkan masyarakat mendapatkan air bersih,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Sosial Gheras Indonesia, Agus Subandi, mengatakan bahwa pembangunan sumur bor di Kabupaten Serang ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan yayasannya, setelah sebelumnya membangun di wilayah Kabupaten Tangerang.
Pembangunan sumur bor tersebut menghabiskan anggaran lebih dari Rp50 juta, menggunakan sistem geolistrik dengan kedalaman sekitar 104 meter yang diyakini memiliki ketahanan jangka panjang.
“Di Kabupaten Serang ini yang pertama. Biasanya kami membangun di Kabupaten Tangerang. Kedalamannya hampir 104 meter menggunakan sistem geolistrik. Untuk anggaran, nilainya di atas Rp50 juta,” katanya.
Agus menambahkan bahwa air bersih yang dihasilkan sumur bor tersebut dapat memenuhi kebutuhan sekitar 300 warga di dua RT. Ke depan, pihak yayasan akan kembali melakukan pengecekan untuk memastikan kondisi sumur tetap berfungsi dengan baik.
“Kami berharap masyarakat dapat merawat dan menjaga sumur ini dengan baik agar tidak mengalami kerusakan. Kami juga akan melakukan pengecekan kembali enam bulan ke depan untuk memastikan kondisinya tetap bagus,” pungkasnya.