Laporan Wartawan Serambi Indonesia Yusmandin Idris | Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Meski jembatan rangka baja Teupin Mane, Kabupaten Bireuen, sudah dapat dilalui kendaraan roda empat dan roda enam, hingga Selasa (16/12/2025) jalur darat Bireuen–Bener Meriah–Takengon masih belum bisa ditembus kendaraan roda empat.
Yudi, anggota komunitas Betra Bireuen, mengatakan kendaraan roda empat belum dapat melintas akibat putus totalnya jalan nasional Bireuen–Bener Meriah–Takengon di Kilometer 45.
Kerusakan terparah terjadi di Jembatan Enang-enang, Kabupaten Bener Meriah, yang merupakan akses utama menuju Takengon, Aceh Tengah.
“Kondisi jembatan dan jalan menuju Takengon masih sangat memprihatinkan. Jalan tertutup lumpur tebal, banyak pohon tumbang, serta longsor parah,” kata Yudi kepada Serambinews.com.
Baca juga: Korban Tewas Bencana Sumatera Bertambah Jadi 1.053 Jiwa: Aceh 449, Sumut 360, Sumbar 244 Orang
Ia menyebutkan, kerusakan jalan terjadi sejak keluar dari Jembatan Teupin Mane hingga Jembatan Enang-enang.
Tercatat terdapat 17 titik longsor dan 18 titik jalan amblas dengan kondisi sangat parah.
“Di Kilometer 23, jalan amblas hampir sepanjang 50 meter, ditambah jurang yang sangat dalam di sisi jalan,” ujarnya.
Memasuki hari ke-20 pascabanjir besar yang melanda Aceh, kondisi jalan nasional Bireuen–Takengon disebut belum tersentuh alat berat dari Pemerintah Aceh.
Akibatnya, masyarakat di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah masih terisolasi, dengan keterbatasan penerangan serta pasokan bahan kebutuhan pokok.
Baca juga: Bupati Aceh Utara Ajak Kepala BNPB Suharyanto Lihat Dahsyatnya Kerusakan Akibat Banjir Bandang
Darmina, warga Kecamatan Pintu Rime Gayo, mengungkapkan hingga kini listrik belum menyala sejak malam pertama bencana terjadi.
“Listrik mati dari malam pertama bencana sampai hari ini belum hidup. Sudah 20 hari kami tanpa listrik dan jaringan Telkomsel,” kata Darmina, Senin (15/12/2025).
Ia menambahkan, warga juga belum bisa mengakses Takengon untuk berbelanja kebutuhan pokok karena jalan di kawasan Enang-enang masih amblas dan tertutup longsor.
“Kebutuhan pokok masih dipasok dari Bireuen menggunakan motor lansir. Harganya sangat mahal,” tutup Darmina. (*)