TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Media sosial TikTok belakangan ini ramai membahas kisah seorang wanita yang mengalami masalah kesehatan di area kewanitaan akibat kebiasaan jarang mengganti pembalut saat menstruasi.
Cerita tersebut menyita perhatian warganet karena menyoroti dampak yang kerap dianggap sepele, namun ternyata bisa menimbulkan gangguan serius.
Kisah ini dibagikan oleh akun TikTok Diana (@dia_naa96) melalui unggahan pada 11 Desember 2025.
Dalam videonya, Diana menceritakan pengalaman seorang temannya yang kerap menunda mengganti pembalut dengan alasan lelah sepulang kerja atau sedang merasa malas bergerak.
Menurut penuturannya, kebiasaan tersebut sering dianggap tidak berbahaya karena hanya ditunda beberapa jam.
Temannya merasa aman selama darah menstruasi belum terlalu banyak, sehingga memilih untuk tetap menggunakan pembalut yang sama hingga berjam-jam lamanya.
• Tak Banyak yang Tahu, Ini Jenis Sayuran yang Sebaiknya Dihindari Penderita Kolesterol Tinggi
Namun, kebiasaan yang tampak sederhana itu ternyata menimbulkan berbagai keluhan. Pada tahap awal, ia mulai merasakan sensasi gatal dan rasa panas atau gerah di area selangkangan. Gejala tersebut awalnya dianggap ringan dan tidak terlalu mengganggu.
Masalah menjadi lebih serius ketika suatu malam ia menyadari perubahan warna kulit di sekitar area kewanitaan.
Kulit selangkangan yang sebelumnya normal tampak jauh lebih gelap dari biasanya, sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman dan kekhawatiran tersendiri.
Berdasarkan penjelasan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), darah menstruasi dapat menyebabkan area kewanitaan menjadi lembap.
Jika pembalut tidak diganti secara teratur, kondisi lembap tersebut dapat menjadi lingkungan ideal bagi pertumbuhan bakteri dan jamur.
Selain itu, pembalut yang sudah penuh darah dapat menimbulkan gesekan berulang dengan kulit dan pakaian dalam.
Gesekan yang terjadi terus-menerus ini berpotensi menyebabkan iritasi pada kulit sensitif di area selangkangan.
Iritasi yang berlangsung dalam waktu lama dapat memicu peradangan ringan. Jika tidak ditangani, kondisi tersebut bisa menyebabkan perubahan warna kulit, termasuk munculnya selangkangan hitam atau area kewanitaan yang tampak menggelap.
• Kemenkes Ingatkan Ancaman Leptospirosis, Banyak Dialami Warga Pasca Banjir
Oleh karena itu, menjaga kebersihan selama menstruasi dengan rutin mengganti pembalut menjadi hal yang sangat penting untuk mencegah iritasi, infeksi, dan masalah kulit di area kewanitaan.
Selain menyebabkan selangkangan hitam, akibat jarang ganti pembalut juga dapat menyebabkan:
Gatal dan rasa terbakar di area kewanitaan
Bau tidak sedap akibat pertumbuhan bakteri
Ruam atau lecet pada kulit selangkangan
Meningkatnya risiko infeksi jamur dan bakteri
Lantas, Seberapa Sering Pembalut Harus Diganti?
Idealnya, pembalut harus diganti setiap 4–6 jam sekali atau 3-5 kali dalam sehari, atau lebih sering jika darah menstruasi keluar cukup banyak.
Rutinlah mengganti pembalut untuk menjaga area kewanitaan tetap kering dan bersih, serta terhindar dari infeksi, iritasi, dan penggelapan warna kulit.