5 Populer Internasional: Demo Roblox di Rusia - Pelaku Penembakan Massal Australia Terkait ISIS
December 17, 2025 06:38 AM

1. Demo Roblox Memanas di Rusia, Anak-anak Hingga Orang Tua Turun ke Jalan

Puluhan warga Rusia, mulai dari anak-anak hingga orang tua, turun ke jalan pada hari Minggu untuk memprotes larangan pemerintah terhadap platform game anak-anak asal Amerika Serikat, Roblox.

Aksi ini terjadi di Taman Vladimir Vysotsky, kota Tomsk, Siberia, sekitar 2.900 km sebelah timur Moskow, jadi salah satu bentuk protes publik langka di tengah ketatnya sensor digital di Rusia.

Dibawah guyuran salju tebal, para demonstran melontarkan kalimat protes sambil mengangkat plakat buatan tangan bertuliskan “Jangan sentuh Roblox” dan “Roblox adalah korban Tirai Besi digital”.

Tak hanya itu, poster besar dengan tulisan “Larangan dan pemblokiran adalah satu-satunya yang bisa kalian lakukan” turut membentang di antara para demonstran.

Menegaskan protes mereka atas minimnya alternatif aplikasi buatan Rusia yang dapat menggantikan platform yang diblokir.

Mengutip dari Reuters, aksi ini digelar setelah pemerintah melalui badan pengawas komunikasi, Roskomnadzor pada 3 Desember lalu memblokir Roblox.

Roskomnadzor menilai platform tersebut mengandung konten yang tidak pantas dan dapat memberikan pengaruh negatif terhadap perkembangan moral dan spiritual anak-anak.

Selain itu, pemerintah menekankan bahwa sensor ini penting sebagai bagian dari upaya mereka menghadapi “perang informasi” yang dianggap dilancarkan oleh kekuatan Barat.

Serta untuk melindungi masyarakat dari pengaruh budaya Barat yang dianggap merusak nilai-nilai tradisional Rusia.

BACA SELENGKAPNYA >>>

2. Ayah dan Anak Pelaku Penembakan Massal di Australia Sempat ke Filipina, Diduga Terkait ISIS

Gerak-gerak ayah dan anak pelaku penembakan massal yang tewaskan 16 orang di Pantai Bondi, Sydney, Australia, Minggu (14/12/2025) mulai terungkap.

Baca juga: Kaleidoskop 2025: 5 Kasus Penembakan Massal Menggemparkan di Dunia, Terbaru di Australia

Media SMH Australia mencatat kedua pelaku sempat mengunjungi Filipina beberapa minggu sebelum serangan brutal dilakukan di Australia.

Beberapa sumber kepolisian mengkonfirmasi bahwa Naveed Akram (24 tahun) dan ayahnya (Sajid) melakukan perjalanan ke negara Asia Tenggara tersebut pada November lalu.

Kepolisian Federal Australia diperkirakan akan menyelidiki kemana tujuan mereka di Filipina dan dalam rangka apa.

Polisi juga menyelidiki keterkaitan keduanya dengan ideologi teror ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah).

Kecurigaan ini menguat setelah sebuah bendera ISIS ditemukan di dalam mobil mereka di Pantai Bondi.

Negara Islam Asia Timur (ISEA) oleh media Australia disebut sebuah cabang dari kelompok ISIS telah menjadi organisasi teroris terlarang oleh pemerintah Australia sejak tahun 2017.

“Meskipun tidak ada hubungan yang diketahui antara ISEA dan Australia, sebelumnya pernah ada hubungan antara warga Australia dan kelompok teroris di Filipina,” demikian bunyi dokumen pengarahan tersebut.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Trump: Penyelesaian Perang Rusia-Ukraina Kini Semakin Dekat

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan kesepakatan untuk mengakhiri perang Rusia dan Ukraina kini lebih dekat daripada sebelumnya.

“Saya pikir kita sekarang lebih dekat daripada sebelumnya dan kita akan lihat apa yang bisa kita lakukan. Kita ingin menyelamatkan banyak nyawa,” kata Trump kepada wartawan di Ruang Oval, Gedung Putih, Senin (15/12/2025).

Ia mengutip apa yang ia gambarkan sebagai pembicaraan yang ekstensif dan produktif dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan beberapa pemimpin Eropa di Kota Berlin, Jerman.

Presiden AS juga mengatakan ia berbicara dengan para pemimpin Jerman, Italia, Finlandia, Prancis, Inggris, Polandia, Norwegia, Denmark, dan Belanda, dan NATO setelah pertemuan itu.

“Kami telah melakukan pembicaraan yang baik dengan Rusia, dan saya pikir mereka ingin kembali ke kehidupan yang lebih normal,” tambahnya, dikutip dari Anadolu Agency.

Seorang pejabat AS sebelumnya mengatakan Trump sangat senang dengan kemajuan yang kini dicapai dalam pembicaraan di Jerman.

Para pejabat AS mengatakan jaminan keamanan yang diusulkan Ukraina mencakup jaminan yang mirip dengan "Pasal Lima NATO".

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Serangan Cepat Thailand Runtuhkan Pertahanan Kamboja, Sita Rudal Buatan China di Hill 500

Serangan darat yang dilakukan pasukan Thailand ke sebuah posisi militer Kamboja di kawasan perbatasan tidak hanya mengubah peta taktis di medan tempur, tetapi juga membuka tabir baru tentang wajah peperangan modern di Asia Tenggara. 

Dalam operasi yang berujung pada perebutan Hill 500, tentara Thailand menyita sejumlah unit rudal anti-tank berpemandu generasi kelima buatan China, GAM-102LR, yang ditinggalkan pasukan Kamboja.

Hill 500 merupakan posisi militer strategis di kawasan perbatasan Thailand–Kamboja.

Kawasan ini penting karena letaknya di dataran tinggi yang memberi keuntungan taktis dalam pengawasan dan pertahanan.

Konfirmasi resmi datang dari Royal Thai Army pada 14 Desember 2025. 

Penyitaan tersebut menandai eskalasi penting dalam konflik perbatasan Thailand–Kamboja, bukan semata karena jatuhnya satu titik strategis, melainkan karena keterlibatan persenjataan presisi berteknologi tinggi yang sebelumnya jarang muncul dalam konflik darat berskala lokal di kawasan ini.

Arti penting Hill 500 

Hill 500 bukan sekadar bukit di garis batas. Terletak di Chong An Ma, Provinsi Ubon Ratchathani, kawasan ini memiliki nilai strategis karena menguasai jalur pendekatan dan medan terbuka di sekitarnya. 

Kamboja menempatkan sistem GAM-102LR di lokasi tersebut sebagai bagian dari postur pertahanan garis depan—sebuah indikasi pergeseran doktrin dari konflik berbasis infanteri menuju penangkalan berbasis senjata presisi jarak jauh.

Namun, konsep pertahanan tersebut runtuh ketika pasukan Thailand melancarkan serangan cepat dan terkoordinasi. Basis pertahanan berhasil direbut, dan sejumlah unit rudal ditemukan dalam kondisi utuh, sebagian bahkan belum pernah digunakan.

BACA SELENGKAPNYA >>>

5. Putra Sutradara Hollywood Rob Reiner Ditahan Polisi, Diduga Bunuh Ayah-Ibunya

Seorang screenwriter Hollywood, Nick Reiner (32) ditangkap atas dugaan pembunuhan orang tuanya, seorang aktor-sutradara Hollywood Rob Reiner (78) dan Michele Singer Reiner (68), yang ditemukan tewas di rumah mereka di Los Angeles.

Sebelum kedua korban ditemukan tewas, teman-teman keluarga mengatakan Rob dan Nick Reiner terlibat pertengkaran di sebuah pesta di rumah Conan O'Brien pada Sabtu (13/12/2025) malam.

Banyak orang memperhatikan Nick bertingkah aneh di pesta tersebut, menurut keterangan teman-teman keluarga yang tidak ingin disebutkan namanya kepada Los Angeles Times.

Nick Reiner ditahan pada hari Minggu, 14 Desember 2025 malam.

Polisi mengatakan catatan penjara Nick Reiner awalnya menunjukkan uang jaminannya ditetapkan sebesar 4 juta dolar, namun ia kemudian diperintahkan untuk ditahan tanpa jaminan.

Catatan penjara itu awalnya menuduh Nick Reiner melakukan "aktivitas geng", tanpa penjelasan lebih lanjut.

"Dia ditangkap dan didakwa atas tuduhan pembunuhan dan saat ini ditahan," kata Kepala kepolisian Los Angeles, Jim McDonnell, Senin (15/12/2025).

Ia menyebut kematian itu sangat tragis dan mengatakan para penyidik bekerja sepanjang malam dalam kasus ini, hingga kemudian menangkap dan menahan Nick Reiner.

Kronologi Penemuan 2 Korban

Nick Reiner dipanggil untuk diinterogasi tak lama setelah departemen pemadam kebakaran Los Angeles menanggapi panggilan bantuan medis ke rumah Rob Reiner dan istrinya di Brentwood pada pukul 16.30 sore waktu setempat.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.