TRIBUNPADANG.COM, MENTAWAI - Perahu nelayan dengan empat penumpang dilaporkan hilang kontak di perairan Bitojat, Kecamatan Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Perahu nelayan tersebut merupakan jenis kayu dengan panjang sekitar 9 meter, berwarna merah hijau, dan menggunakan mesin dompeng.
Untuk empat penumpang perahu tersebut bernama Efwinsyah (45), Reza Septiawansyah (15), Amir Mahmud (52), dan Kamarudin (63).
Saat ini keempat korban telah berada di Pelabuhan Sikakap dengan kondisi selamat.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Sumbar Senin 15 Desember 2025, Waspada Hujan di Mentawai pada Pagi Hari
Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kansar) Mentawai awalnya menerima laporan kecelakaan kapal berupa perahu nelayan hilang kontak.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mentawai, Benteng Hilton Telaumbanua, mengatakan informasi awal diterima pihaknya pada Minggu 14 Desember 2025, pukul 15.45 WIB.
"Peristiwa ini dilaporkan oleh warga bernama Miza, yang merupakan istri dari salah satu survivor," ujar Benteng Hilton Telaumbanua, Senin (15/12/2025).
Berdasarkan laporan tersebut, perahu nelayan dengan empat orang penumpang berangkat memancing dari Sikakap menuju Pulau Bitojat, pada Senin 1 Desember 2025.
Baca juga: Banjir Mentawai Sudah 3 Hari, Ratusan Warga Terpaksa Mengungsi, Korban Butuh Sembako
Pihak keluarga menginformasikan kepada petugas bahwa ketersediaan logistik yang dibawa nelayan tersebut hanya sampai pada Jumat 12 Desember 2025.
Oleh karena itu, seharusnya perahu nelayan tersebut sudah harus kembali.
Namun hingga Minggu, kapal dan seluruh penumpang belum kembali dan tidak dapat dihubungi, sehingga membuat pihak keluarga khawatir.
"Kemudian pihak keluarga melaporkan peristiwa tersebut ke Kantor SAR Mentawai," sebutnya.
Baca juga: Banjir Mentawai Rendam Ratusan Rumah, Warga Mongan Poula Minta Bantuan Sembako
Perkiraan lokasi kejadian berada pada koordinat 3° 3’16”S – 100° 7’12”E, dengan jarak 69 Nautical Mile (NM) radial 152° dari Pelabuhan Tuapejat Mentawai, serta estimasi waktu tempuh sekitar 5 jam.
Dalam pelaksanaan operasi SAR ini, Kantor SAR Mentawai mengerahkan satu unit Rigid Inflatable Boat (RIB) 02 sebagai alat utama pendukung operasi.
Operasi SAR turut melibatkan Tim Rescue Kantor SAR Mentawai.
Kemudian didukung oleh unsur Polsek Sikakap, serta Koramil Sikakap dalam koordinasi dan pengamanan di wilayah pelabuhan.
Setelah dilakukan pencarian oleh tim SAR gabungan, pada Minggu pukul 17.30 WIB, pihak keluarga menginformasikan berhasil berkomunikasi dengan para korban.
Para korban memastikan kondisinya dalam keadaan selamat, sedangkan kapalnya sempat mengalami kerusakan berupa mati mesin.
Selain itu, para korban menyampaikan bahwa kapalnya sudah selesai diperbaiki, dan sedang dalam perjalanan menuju Dermaga Sikakap.
Mendapati informasi dari pihak keluarga tersebut, tim Rescue Kansar Mentawai bergerak ke Pelabuhan Sikakap.
Baca juga: Banjir 2 Meter Rendam 206 Rumah di Mongan Poula Mentawai, BPBD: Sudah Memasuki Hari Ketiga
Tim SAR gabungan sampai di Pelabuhan Sikakap pada pukul 21.00 WIB dengan tujuan untuk memastikan kondisi keempat nelayan.
"Pada pukul 21.25 WIB, kapal nelayan beserta keempat nelayan tiba di Dermaga TPI Sikakap dalam kondisi aman dan selamat," kata Benteng Hilton Telaumbanua.
Kepala Kantor SAR Mentawai menyampaikan bahwa kapal mengalami kerusakan mesin lebih kurang selama dua hari di tengah laut.
"Setelah dilakukan perbaikan mesin secara mandiri, mesin kapal kembali dapat dihidupkan dan para nelayan langsung menuju pelabuhan," bebernya.
Kemudian seluruh korban diserahkan kembali ke pihak keluarga pada pukul 21.35 WIB.
Baca juga: Kayu Terdampar di Lampung, Ternyata PT Minas Pagai Lumber Kuasai Puluhan Ribu Hektar Hutan Mentawai
Dengan telah ditemukannya semua korban, operasi SAR pencarian nelayan hilang kontak ditutup.
Untuk tim Rescue SAR Mentawai kembali ke pangkalan Pelabuhan Tuapejat pada Senin.
Kepala Kantor SAR Mentawai, Benteng Hilton Telaumbanua, menyampaikan apresiasi atas keberhasilan operasi SAR dan koordinasi seluruh pihak.
"Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi para nelayan agar selalu memastikan kondisi kapal, mesin, dan radio pemancar marabahaya sebelum melaut," katanya.
Baca juga: Gempa Magnitudo 4,5 Guncang Pesisir Selatan Jelang Salat Jumat, BMKG Sebut Sesar Mentawai
Benteng Hilton Telaumbanua juga mengapresiasi peran aktif keluarga dan dukungan seluruh unsur yang terlibat dalam pemantauan kejadian ini.
Kantor SAR Mentawai mengimbau kepada seluruh nelayan dan pengguna transportasi laut agar selalu mengutamakan keselamatan serta segera melaporkan apabila terjadi kecelakaan kapal di laut. (*)