Ada Tambang Timah di Perairan Pasir Padi, KSOP Pangkabalam Pastikan Tak Ganggu Perlintasan Kapal
December 17, 2025 10:25 PM

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Kepala Kantor Kesyahbadaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang, Syaiful Anwar, pastikan lintasan kapal di Perairan Pasir Padi tidak terganggu dengan adanya aktivitas tambang timah di IUP PT Timah.

"Kalau di Pasir Padi itu di luar alur, kalau di alurnya sampai saat ini tidak ada penambangan karena di alur tidak ada kegiatan tambang dan tidak boleh ada kegiatan apapun," kata Syaiful Anwar kepada Bangkapos.com, Rabu (17/12/2025) sore.

Akan tetapi, ditegaskan Syaiful para penambang atau aktivitas penambangan sudah sesuai IUP dari PT Timah.

Termasuk, pihak KSOP pun telah menyampaikan hal ini kepada Walikota Pangkalpinang, soal aktivitas tambang di Perairan Pasir Padi.

"Tadi sudah saya sampaikan ke Pak Walikota karena tadi komunikasi dengan beliau, pak Walikota sempat menanyakan itu dan saya laporkan itu, kalau di alur tidak ada masalah," ungkap Syaiful.

Masalah kapal yang tidak bisa keluar masuk, dikarenakan faktor alam yang terkadang air laut mengalami pasang surut dan menyebabkan kapal tidak bisa masuk ke kawasan Pelabuhan Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang.

"Cuman masalahnya karena alam, satu kapal itu tidak masuk karena pasang surut. Kalau Pelabuhan yang melewati sungai, pasti kapal itu tidak bisa masuk karena pasang surut," jelasnya.

"Kedua terkait kapal-kapal (tambang) itu tidak mengganggu, kalau pun menganggu ya begitu ada kapal dari Tanjung Priok dari Jakarta ke Pangkalbalam. Kapal itu merasa terganggu, kapal melalui nakhoda dan agen melapor ke KSOP," tegasnya.

Namun, sampai saat ini KSOP Kelas IV Pangkalbalam belum menerima laporan atau pengaduan dari pihak kapal hingga agen.

Soal adanya aktivitas tambang timah di perairan Pasir Padi Kota Pangkalpinang.

"Sampai saat ini keluhan-keluhan nakhoda itu belum ada, apalagi kapal Expres Bahari dan artinya aman-aman saja. Kalau memang sudah mendekati, kami langsung koordinasi dengan PT Timah untuk menggeser penambang dari perlintasan kapal dan kami juga selalu patroli melakukan himbauan ke penambang," kata Syaiful.

Bahkan diakui Syaiful, pihaknya pernah berkoordinasi dengan PT Timah soal adanya aktivitas tambang yang mendekati perlintasan kapal dilakukan tindak lanjut dan tidak mendekati perlintasan kapal lagi.

"Contoh kemarin aktivitas tambang sudah mendekati perlintasan, saya langsung komunikasi dengan PT Timah jadi minta digeser. Yang dari kita itu ada kapal patroli, tugasnya melakukan patroli kesana memberikan arahan, edukasi dan masukkan," bebernya.

Terlebih dikatakan Syaiful, pihaknya selalu memprioritas kapal yang membawa penumpang, bahan pokok dan kebutuhan masyarakat itu paling utama.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.