TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di lingkungan perusahaan, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Riau menggelar Training Geographic Information System (GIS) Dasar-Intermediate, yang resmi dibuka Rabu (17/12/2025).
Kegiatan training GIS dilaksanakan di Kantor GAPKI Cabang Riau yang berlokasi di Komplek Mall SKA, Pekanbaru.
Kegiatan dijadwalkan berlangsung selama dua hari, yakni pada 17 hingga 18 Desember 2025, dan diikuti oleh puluhan peserta dari perwakilan perusahaan anggota GAPKI Cabang Riau.
Ketua GAPKI Cabang Riau, Lichwan Hartono yang diwakili oleh Sekretaris Executive, Marianto dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran seluruh peserta, pengurus GAPKI, serta instruktur pelatihan.
Ia menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen GAPKI dalam mendorong peningkatan kapasitas dan profesionalisme SDM perusahaan anggota.
Marianto dalam kesempatan itu menyampaikan, seiring dengan semakin kompleksnya tantangan industri kelapa sawit, kebutuhan terhadap data yang akurat, terintegrasi, dan dapat dipertanggungjawabkan menjadi hal yang tidak terpisahkan. Dalam konteks tersebut, pemanfaatan teknologi geospasial melalui GIS memiliki peran strategis.
"GIS dapat mendukung berbagai kegiatan perusahaan, mulai dari perencanaan dan pengelolaan areal perkebunan, pengendalian operasional, pemantauan penggunaan lahan, hingga pemenuhan kewajiban regulasi dan pelaporan. Penguasaan perangkat lunak pemetaan seperti QGIS diharapkan mampu meningkatkan kualitas pengambilan keputusan berbasis data," kata Marianto.
Dilaksanakannya kegiatan Training GIS Dasar-Intermediate ini, peserta dibekali pengetahuan dan keterampilan baik secara konseptual maupun praktis yang disusun secara sistematis dan berjenjang. Marianto berharap peserta dapat mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh, disiplin, dan aktif agar hasilnya dapat diterapkan di lingkungan kerja masing-masing.
Pelatihan ini juga menghadirkan instruktur dari Geonata yang memberikan materi teknis terkait penggunaan GIS. Peserta diwajibkan membawa laptop atau komputer pribadi dengan spesifikasi minimal RAM 4GB, sementara perangkat lunak QGIS akan dibantu proses instalasi dan registrasinya oleh pihak trainer.
"Semoga dengan dilaksanakannya kegiatan ini, bisa memberikan manfaat nyata bagi perusahaan anggota serta mendukung terwujudnya pengelolaan industri kelapa sawit yang profesional, transparan, dan berkelanjutan di Provinsi Riau," tuturnya. (Tribunpekanbaru.com/Alexander)