TRIBUN-MEDAN.COM, SAMOSIR-Di tengah kabar duka yang datang silih berganti dari wilayah-wilayah terdampak bencana di Sumatera Utara, satu truk bantuan kemanusiaan bergerak perlahan meninggalkan Mapolres Samosir, Kamis pagi (4/12/2025) lalu.
Sejak pukul 09.00 WIB, bantuan kemanusiaan itu diberangkatkan menuju sejumlah titik pengungsian, membawa kebutuhan dasar bagi warga yang tengah berjuang memulihkan hidupnya.
Pelepasan bantuan dipimpin langsung oleh Kapolres Samosir, AKBP Rina Frillya, didampingi Wakapolres Kompol Briston A.M. Napitupulu.
Di bak truk, tersusun rapi bahan pangan, pakaian layak pakai, selimut, perlengkapan kesehatan, hingga logistik darurat lain barang-barang sederhana yang kerap menjadi penopang pertama di hari-hari paling genting pascabencana.
Tak hanya logistik, solidaritas itu juga terwujud dalam bentuk bantuan tunai yang dihimpun secara sukarela dari personel Polres Samosir.
Selama dua hari, keluarga besar Polres menggalang bantuan internal, hingga terkumpul satu truk penuh yang siap disalurkan ke masyarakat terdampak.
Penyaluran bantuan melibatkan lintas satuan dari Satreskrim, Satintelkam, Satlantas, Samapta, staf, Bhabinkamtibmas, hingga jajaran Polsek. Distribusi dilakukan bersama perangkat desa dan BPBD setempat, guna memastikan bantuan tiba di lokasi yang paling membutuhkan.
Kapolres Samosir AKBP Rina Frillya menegaskan bahwa kehadiran polisi dalam situasi bencana tidak semata soal pengamanan.
“Kami hadir bukan hanya sebagai aparat negara, tetapi sebagai bagian dari keluarga masyarakat. Bantuan ini mungkin tak besar, tapi kami berharap dapat meringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Wakapolres Kompol Briston A.M. Napitupulu. Menurutnya, semangat gotong royong menjadi kunci cepatnya pengumpulan dan distribusi bantuan.
“Seluruh personel bergerak bersama. Ini adalah cermin solidaritas dan rasa kemanusiaan yang masih kuat di internal Polres Samosir,” katanya.
Pelaksana Tugas Kasi Humas Polres Samosir, Brigpol Gunawan Situmorang, menyebut seluruh bantuan berasal dari penggalangan internal.
“Semua dikumpulkan secara sukarela. Dalam waktu dua hari, terkumpul satu truk penuh yang langsung diberangkatkan ke lokasi pengungsian,” ujarnya.(jun-tribun-medan.com).