TRIBUNMANADO.CO.ID,MANADO- Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) secara resmi menyelenggarakan Rekonsiliasi Persatuan Nasional yang dirangkaikan dengan Pengukuhan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) GMNI Periode 2025–2028.
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) adalah salah satu Organisasi Mahasiswa Eksternal Kampus yang terdapat hampir di seluruh Indonesia, terutama kota atau kabupaten yang memiliki perguruan tinggi.
GMNI berdiri pada 23 Maret 1954 di Surabaya (gagasannya lahir di Jakarta).
Baca juga: GMNI Minahasa Agendakan Persatuan, Riand Salu: Tidak Boleh Berhenti di Tingkat Pusat
GMNI merupakan organisasi hasil dari penggabungan atau peleburan (fusi) dari tiga organisasi mahasiswa yang telah berdiri sebelumnya yakni; Gerakan Mahasiswa Marhaen (berbasis di Yogyakarta), Gerakan Mahasiswa Merdeka (berbasis di Surabaya), dan Gerakan Mahasiswa Demokrat Indonesia (berbasis di Jakarta).
Kegiatan berlangsung pada, Selasa, 16 Desember 2025 di Inna Bali Heritage Denpasar Bali.
Momentum ini menjadi penanda penting bersatunya kembali seluruh elemen GMNI dalam satu barisan perjuangan ideologis, setelah melalui berbagai dinamika internal organisasi.
Rekonsiliasi Persatuan Nasional ini menegaskan komitmen GMNI untuk memperkuat persatuan, meneguhkan disiplin ideologis, serta mengokohkan kembali GMNI sebagai organisasi kader dan organisasi perjuangan yang berpihak kepada kaum marhaen dan kepentingan rakyat.
Dalam agenda pengukuhan tersebut, Hizkia Rantung, ketua DPC GMNI Manado, Sulawesi Utara, dilantik sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat GMNI Periode 2025–2028.
Pelantikan ini menjadi bentuk kepercayaan organisasi kepada kader daerah untuk mengambil peran strategis dalam kepemimpinan nasional GMNI.
Hizkia saat dikonfirmasi mengatakan tanggung jawab besar ini akan dijalankan dengan penuh tanggung jawab.
"Terima kasih atas amanah dan kepercayaan ini," tutur Hizkia saat dikonfirmasi via whatsapp, Rabu (17/12/2025).
Menurutnya, kepercayaan tersebut diharapkan dapat memperkuat konsolidasi internal organisasi, meningkatkan efektivitas kerja kepengurusan pusat, serta memastikan seluruh arah gerakan GMNI berjalan seiring dengan cita-cita ideologis yang diwariskan Bung Karno.
Persatuan Nasional adalah momentum penting untuk mengakhiri fragmentasi dan mengembalikan GMNI pada watak dasarnya sebagai organisasi perjuangan ideologis.
"Tentunya lewat kepercayaan ini kami akan jalankan tugas tanggung jawab organisasi dengan sebaik baiknya demi menjaga persatuan dan keutuhan organisasi," pungkasnya. (FER)