Labuan Bajo (ANTARA) - Wakil Bupati Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT), Yulianus Weng mendorong Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih agar mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) di daerah itu.

"Koperasi Desa Merah Putih harus mendukung Program MBG, jadi harus sinkron dua program ini," katanya ketika dihubungi di Labuan Bajo, Rabu.

Ia menambahkan sebanyak 169 desa/kelurahan yang tersebar di 12 kecamatan telah membentuk dan merampungkan akta pendirian koperasi. Pemkab Mabar saat ini juga berkoordinasi dengan pihak terkait guna pembangunan fisik gerai Kopdes Merah Putih.

"Tujuan koperasi ini nantinya dapat berfungsi ganda di mana bisa jadi supplier hasil pertanian dan peternakan, bisa jadi koperasi simpan pinjam kasih modal ke masyarakat," ungkapnya.

Ia menjelaskan, terdapat sebanyak empat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam Program MBG di Kecamatan Komodo dengan jumlah penerima manfaat mencapai lebih dari 12 ribu orang. Terdapat juga beberapa SPPG yang akan dibangun di kecamatan lainnya seperti di Kecamatan Lembor dan Kuwus.

Adanya Program MBG, lanjut dia, merupakan peluang bagi Kopdes Merah Putih untuk mengumpulkan dan membeli produk pertanian lalu dijual kepada SPPG melalui skema kerja sama.

Ia mengakui masih terdapat bahan baku untuk Program MBG masih disuplai dari daerah di luar Mabar seperti buah-buahan dan telur.

"Bahan baku yang masih dari luar itu sebagian buah, telur walaupun ada beberapa peternakan ayam petelur di Kecamatan Komodo dan harapannya kebutuhan MBG tidak dari luar harus sebagian dari kita, tapi tidak bisa semudah itu, pelan-pelan sebagian dulu bertahap," katanya.

Lebih lanjut ia juga menjelaskan saat ini terus melakukan pendampingan bagi Kopdes Merah Putih agar dapat beroperasi dengan optimal, termasuk memberikan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan pengurus koperasi dalam perencanaan bisnis.

"Kami kami sudah melatih seluruh Koperasi Desa Merah Putih untuk membuat proposal bisnis yang baik, kerja sama dengan Universitas Bina Nusantara Binus," ujarnya.

Ia juga meminta warga agar memanfaatkan lahan pertanian maupun lahan pekarangan rumah untuk menanam berbagai komoditas pertanian yang dibutuhkan dalam Program MBG.

"Tugas pemerintah bagaimana mendorong warga melakukan gerakan tanam, tanam, dan tanam untuk Program MBG, jadi anak kita sehat, kebutuhan MBG pasokannya bukan dari luar, tapi dari masyarakat kita," katanya.


Baca juga: Kemenkop bentuk command center untuk pantau koperasi eksisting