TRIBUNJAKARTA.COM - Akademisi dan praktisi bisnis, Rhenald Kasali, menyoroti kunjungan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka dan sejumlah pejabat ke lokasi bencana di Sumatra.
Sorotan itu muncul setelah beredar pernyataan Gibran yang menanyakan soal akses internet di posko pengungsian di Aceh sementara kondisi dasar warga masih jauh dari kata layak.
Melalui postingan di media sosial, Rhenald mengatakan persoalan utama ialah kebutuhan dasar yang belum terpenuhi.
"Memang masyarakat di sana enggak punya listrik, enggak punya internet. Jangankan internet, listrik aja susah. Makan juga susah," katanya seperti dikutip dari Instagramnya.
Ia menilai informasi mengenai kondisi riil para pengungsi kerap tidak sepenuhnya sampai ke para pengambil kebijakan.
Rhenald menegaskan bahwa publik kini menanti langkah konkrit dari para pejabat negara termasuk Gibran.
Ia meminta agar penanganan bencana tidak berhenti sebatas kunjungan saja atau pencitraan.
Namun, benar-benar diwujudkan dalam tindakan yang nyata dan cepat.
"Sudah lah, enggak usah banyak omong. Saya juga enggak mau banyak omong. segera lakukan tindakan, kami juga melakukan tindakan-tindakan tapi ini harus segera," katanya.
Rhenald juga mengingatkan potensi bencana susulan yang masih mengintai.
Musim hujan, katanya, belum berakhir sehingga dapat membuat kondisi tanah kembali basah dan memicu pergerakan lumpur di wilayah terdampak.
"Musim hujan masih berlangsung, tanah-tanah akan segera kembali basah. lumpur akan segera kembali ke tempat lain dan kalau ini nanti terjadi musibah berikutnya. Gimana? Kita harus mengambil tindakan," ungkapnya.
Eks Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, menyenggol Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat berkunjung ke posko pengungsian bencana di Posko Pengungsian BLK Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues, Aceh pada Rabu (17/12/2025).
Kritik itu disampaikan Susi saat menanggapi janji Gibran yang memasang Starlink agar para pengungsi dapat mengakses internet.
Susi menilai langkah tersebut semestinya bisa langsung dieksekusi tanpa perlu banyak pernyataan di lokasi.
"Seharusnya anda bisa datang dengan pesawat anda bawa Starlink 10 genset kecil 10 dan semuanya bisa langsung pasang .. tidak perlu tanya-tanya (bawa lebih pun bisa)," katanya dikutip dari X.
Susi menekankan semestinya dalam situasi darurat bencana, kecepatan dan ketepatan tindakan jauh lebih dibutuhkan.
Gibran dinilai tak perlu bertanya terlebih dahulu ke warga karena terkesan bertele-tele.
"Padahal yang diperlukan cuma omong ke bawahan done sampai disana ndak perlu nanya-nanya .. sat set sat set," katanya.
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menjanjikan internet satelit Starlink terpasang agar warga korban di Kabupaten Gayo Lues bisa berkomunikasi dan menghubungi saudara mereka.
Gibran sempat bertanya soal ada atau tidaknya sinyal telepon seluler ketika ia bertemu korban bencana di Posko Pengungsian BLK Blangkejeren, Gayo Lues, Aceh, Rabu (17/12/2025).
"Bapak, ibu sinyalnya sudah baik belum?" tanya Gibran kepada warga.
"Belum," jawab warga kompak dan antusias seperti dikutip dari Kompas.com.
"Nanti kita segera pasangkan Starlink ya biar bisa segera menghubungi teman-teman, saudaranya di tempat lain. Internetnya belum jalan ya? Kita segerakan ya," kata Gibran melanjutkan.
Di depan para pengungsi, Gibran juga berpesan agar pejabat terkait dapat mempercepat perbaikan infrastruktur, mulai dari pembangunan kembali jembatan yang putus, pasokan BBM, hingga internet dan listrik.
"Tunggu ya. Internet, BBM, listrik. Tadi beberapa tempat listrik sudah tersambung ya? Nanti kita segerakan juga untuk listrik," kata Gibran.
