Sosok Irine Wardhanie, Jurnalis Nangis Lapor Korban Banjir, Fakta Beda dengan yang Diungkap Prabowo
December 19, 2025 08:38 AM

TRIBUNTRENDS.COM - Nama Irine Wardhanie, seorang jurnalis perempuan, mendadak menjadi sorotan publik.

Warganet ramai membicarakan sosoknya setelah sebuah video laporan lapangan yang memperlihatkan dirinya menangis saat meliput bencana banjir dan tanah longsor di Aceh Tamiang viral di media sosial.

Dalam video tersebut, Irine mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi di lokasi bencana.

Ia menyebut telah berada di wilayah terdampak selama hampir satu pekan, namun belum melihat perubahan berarti bagi para korban.

Situasi ini, menurutnya, membuat keputusasaan warga kian terasa.

Irine menilai, dalam kondisi seperti itu, aksi masyarakat Aceh yang mengibarkan bendera putih dapat dipahami sebagai bentuk kelelahan menghadapi keadaan.

Baca juga: Dapat Bantuan Beras 30 Ton dari UEA untuk Korban Banjir, Wali Kota Medan Kembalikan: Ditegur Pusat!

Ia juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Aceh telah mengambil langkah dengan mengirimkan surat permohonan bantuan kepada dua lembaga di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Lebih dari seminggu di Aceh tidak ada perubahan. Jadi wajar masyarakat Aceh mengibarkan bendera putih kepada pemerintah," katanya, dikutip dari video viral, Jumat (18/12/2025).

Dalam laporannya, Irine turut memperlihatkan kondisi infrastruktur di Aceh Tamiang yang masih terputus. Jembatan utama yang menjadi jalur mobilisasi warga dan bantuan dilaporkan rusak parah akibat terjangan banjir, membuat sejumlah wilayah masih terisolasi.

Sambil menahan tangis, ia menggambarkan kondisi memilukan di balik jembatan tersebut.

"Disebelah sana masih banyak anak-anak yang nggak makan," katanya sambil meneteskan air mata.

Tak hanya melaporkan apa yang ia lihat, Irine juga menyampaikan pesan yang dititipkan para korban kepadanya.

Ia menegaskan bahwa tugas tersebut bukanlah hal mudah, namun harus tetap dijalankan demi suara para korban. "Ini berat buat kami. Seberat relawan menembus wilayah-wilayah terdampak," tegas Irine.

Siapa Sosok Irine?

Irine memiliki nama lengkap Irine Octavianti Kusuma Wardhanie.

Dikutip dari akun Linkedin miliknya, Irine merupakan pernah kuliah di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Dirinya mengambil jurusan Bahasa dan Sastra Inggris dan lulus pada 2015.

Sebelum lulus, Irine sudah bekerja di Villalet yang bergerak dalam bidang properti khususnya villa di Bali.

Ia menempati jabatan sebagai Customer Coordinator pada Februari-Desember 2014.

Irine lalu terjun ke dunia jurnalistik.

Dirinya bertugas sebagai pewarta di The Geotimes Magazine pada Januari-Oktober 2015.

Ia menjabat sebagai produser lapangan dari November 2015 hingga sekarang.

Selain di dunia jurnalistik, Irine juga seorang pecinta satwa.

Ia tergabung dalam Centre for Orangutan Protection (COP) adalah organisasi nirlaba independen Indonesia yang didirikan tahun 2007 untuk melindungi orangutan dan habitatnya.

Irine sudah bergabung sejak Juni 2011 hingga sekarang.

Di sosial media, Irine cukup aktif membagikan aktivitasnya di Instagram, @irinewardhanie.

Ia sudah memiliki pengikut sebanyak 3.061 orang.

Lewat postingannya, Irine diketahui memiliki hobi berlari.

Baca juga: Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih Usai Banjir Sumatera, Gubernur Mualem: Tidak Ada Kata Menyerah!

BANJIR SUMATRA - Tangkap layar video viral jurnalis CNN menangis saat laporkan masih banyak anak-anak korban banjir belum makan di Aceh Tamiang, Aceh. Berikut sosok Irine Wardhanie. (Instagram/@irinewardhanie)

Prabowo Klaim Terkendali

Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan situasi di tengah banjir bandang dan tanah longsor di Sumatra, terkendali.

Adapun Prabowo sudah dua kali bilang bahwa situasi pasca-bencana Sumatra terkendali.

Pertama, saat kunjungan kerja selama dua hari ke wilayah terdampak bencana di Aceh dan Sumatra Utara, Sabtu (13/12/2025).

Kala itu, Prabowo memastikan penanganan dan pemulihan bencana di sejumlah daerah terdampak berada dalam kondisi terkendali. 

“Ya, saya lihat keadaan terkendali. Saya cek terus,” ujar Prabowo kepada awak media di Pangkalan TNI AU Soewondo, Kota Medan.

Menurutnya, pemerintah tetap memantau langsung kondisi di lapangan, khususnya di lokasi pengungsian.

Meski ada sedikit keterlambatan, kata Prabowo, pelayanan terhadap para pengungsi berjalan dengan baik dan kebutuhan dasar masyarakat masih terjaga.

“Di sana sini memang keadaan alam, keadaan fisik, ada keterlambatan sedikit. Tapi saya cek semua ke tempat pengungsi kondisi mereka baik, pelayanan pada mereka baik, suplai pangan cukup,” tutur Prabowo.

Kedua, saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12/2025).

Prabowo menyebut bahwa situasi pasca-bencana di Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh masih terkendali saat menanggapi desakan tentang penetapan status bencana nasional.

Menurutnya, pemerintah sudah mengerahkan seluruh kemampuan untuk mengatasi bencana.

"Ada yang teriak-teriak ingin ini dinyatakan bencana nasional. Kita sudah kerahkan, ini tiga provinsi dari 38 provinsi. Jadi, situasi terkendali. Saya monitor terus, ya," kata Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo menyebut akan membentuk satuan tugas (satgas) untuk rehabilitasi dan rekonstruksi.

(TribunTrends/Tribunnews)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.