Polda Jatim Buru Pelaku Lain yang Terlibat dalam Pembunuhan Mahasiswi di Pasuruan
December 19, 2025 09:31 AM

 

SURYA.CO.ID, SURABAYA-Anggota Tim Jatanras Polda Jatim masih mengejar sosok pelaku lain dalam kasus kematian seorang mahasiswi asal Probolinggo Faradila Amalia Najwa (21) yang tubuhnya ditemukan tergeletak di sungai sedalam sekitar lima meter kawasan Jalan Raya Purwosari, Kauman, Wonorejo, Pasuruan, pada Selasa (16/12/2025).

Perkembangan kasus tersebut, memang sempat menyeret sosok Bripka AS sebagai pelaku atas kematian korban.

  • Bripka AS merupakan Anggota Unit Intelkam Polsek Krucil Polres Probolinggo yang ditangkap tak lama setelah jenazah korban Faradila Amalia Najwa ditemukan.
  • Anggota Tim Jatanras Polda Jatim masih mengejar pelaku lain yang diduga kuat terlibat dalam kasus tewasnya korban.
  • Pengejaran dilakukan hingga ke beberapa wilayah kabupaten kota di Jatim. 

Baca juga: Hasil Otopsi, Banyak Lebam dan Memar di Tubuh Mahasiswi yang Dibunuh di Pasuruan

"Kami masih kembangkan. Masih pengejaran, mohon doanya," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abraham Abast, kepada awak media di Lobby Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim, pada Kamis (18/12/2025) malam. 

Kasus Tak Berhenti Usai Penangkapan Bripka AS

Sebelumnya, Jules Abraham mengatakan, pengembangan kasus tersebut tidak berhenti pada penangkapan terhadap Bripka AS.

Karena, diduga masih ada pihak lain yang ditengarai terlibat dalam kasus tersebut. 

Sehingga, Anggota Tim Jatanras Polda Jatim, masih melakukan penyelidikan pengembangan untuk menangkan pihak lain yang diduga kuat terlibat. 

"Dari hasil penyelidikan sementara yang diduga masih ada pelaku lainnya. Jadi yang bersangkutan tidak melakukan sendirian terhadap tindak pidana yang terjadi," ujarnya saat di Balai Wartawan Mapolda Jatim, pada Rabu (17/12/2025). 

Baca juga: Sosok Faradila, Mahasiswi UMM Dibunuh Kakak Iparnya yang Polisi di Pasuruan, Ayah Ungkap Hubungannya

Oleh karena itu, Jules mengimbau masyarakat yang mengetahui duduk perkara kasus tersebut terutama sosok pelaku lain yang dimungkinkan terlibat, agar segera melaporkan ke markas kepolisian setempat. 

"Warga masyarakat yang mengetahui terkait dengan peristiwa tersebut, dan terutama juga keberadaan pelaku lainnya agar menginformasikan kepada kami dari pihak kepolisian, baik di Polda, Polres maupun Polsek terdekat. Kami dari Polda Jatim juga memastikan akan memproses kasus ini secepat-cepatnya dan secara transparan," katanya. 

Disinggung mengenai proses hukum yang akan dijalani oleh Bripka AS, Jules mengatakan, proses hukum secara pidana bakal diterapkan terlebih dulu terhadap Bripka AS, sebelum proses hukum etik Polri. 

"Jadi pidana harus kita tuntaskan, kita selesaikan karena menyangkut juga personil Polres Kabupaten Probolinggo. Tentu kami harus menindaklanjuti secara transparan dan ngungkapnya secara tuntas dan secepat-cepatnya," pungkasnya. 

Diduga Ingin Menguasai Harta 

Sementara itu, dugaan motif pembunuhan korban FAN yang dilakukan oleh anggota Polsek Krucil Bripka AS ditengarai karena ingin menguasai harta. 


Bripka AS sendiri merupakan kakak ipar dari korban yang memang hubungan keduanya di mata keluarga korban sama sekali tidak harmonis. Begitu pun juga antara terduga pelaku dengan kakak sulung korban.


Faradila Amalia Najwa merupakan anak bungsu dari Pasangan Suami Istri (Pasutri) Ramlan (60) dan Siti (52). 

Sedangkan kakak sulung korban bernama Yanu (36) dan kakak kedua korban bernama Husna (34) atau istri dari Bripka AS.

Saat ditemui di rumah duka, ayah korban Ramlan mengatakan, jika hubungan anak sulung dan anak bungsunya dengan Bripka AS yang merupakan menantunya memang sudah lama tidak harmonis.

Terakhir berkomunikasi dengan korban, menurut Ramlan, itu 3 hari sebelumnya atau pada tanggal 14 Desember 2025 yang saat itu korban meminta untuk diisikan token listrik. Karena saat itu, korban berada di Malang.

"Sebelum anak saya ditemukan meninggal dunia, dari CCTV kos nya itu terlihat dijemput oleh ojol. Kemudian tahunya kalau anak saya meninggal dunia keluarga dihubungi Polres Pasuruan setelah identitasnya diketahui dari sidik jari," kata Ramlan, Rabu (17/12/2025).

Setelah mengetahui jika anak bungsunya ditemukan meninggal dunia dan berada di RS Bhayangkara Watukosek, Sidoarjo, Ramlan lantas menyuruh 2 sopir pribadinya dan Bripka AS yang saat itu sedang berada di rumahnya sendiri di Kecamatan Kraksaan.

"Sepeda motor anak saya dan helm nya itu tetap ada di kos nya dan anak saya sudah semester 3. Kalau dugaan keluarga karena memang ingin menguasai harta, mengingat anak saya ini kayak bendahara keluarga," pungkasnya.

Jasad Korban Ditemukan Warga yang Hendak Panen Jagung


Sebelumnya, korban berinisial Faradila Amalia Najwa (21) warga Dusun Taman, Desa-Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo. Jenazah korban sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara Pusdik Brimob Watukosek.

Jenazah korban ditemukan pertama kali oleh warga setempat yang hendak berjalan ke ladangnya untuk memanen jagung. 

Namun, warga itu malah dikejutkan oleh temuan tubuh manusia berjenis kelamin perempuan, yang tergeletak di dasar sungai. 


Sungai tersebut dalam keadaan mengering, sehingga tubuhnya tidak terbenam air. Kedalamannya sekitar lima meter. 


Berdasarkan dokumentasi foto milik petugas Polisi, pada bagian atas tubuhnya korban tampak masih memakai helm jenis half face warna merah muda. 

Korban masih memakai jaket warna hitam, bercelana panjang, dan pada bagian pusarnya terdapat tindik. 

Posisi tubuh bagian kaki berada agak ke sisi atas menempel pada beton coran semen dan batu dinding sungai. 

Sedangkan, posisi tubuh bagian atas; kepala, berada di area bawah condong ke tengah sungai. 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.