Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM KUPANG - Gubernur NTT Melki Laka Lena mengajak keluarga besar Partai NasDem untuk bersama-sama membangun NTT lewat kolaborasi.
Gubernur Melki menyampaikan itu dalam acara Diskusi Publik bertema Kepemimpinan dan Pembangunan NTT yang digelar DPW NasDem NTT, Jumat (19/12/2025) di Milenium Ballroom Kota Kupang.
Kegiatan ini tidak hanya dihadiri pengurus atau simpatisan NasDem NTT. Mahasiswa dari berbagai daerah hingga tokoh masyarakat dan pemuda maupun diaspora terlihat hadir dalam kegiatan dalam rangka HUT ke-67 Provinsi NTT itu.
Gubernur Melki menjadi pembicara pembuka dalam acara ini. Ia mengatakan, Ayo Bangun NTT berangkat dari filosofi Pancasila. Untuk itu ia mengajak semua pihak agar berkolaborasi dalam membangun NTT.
Baca juga: Edukasi Demokrasi Sejak Dini, KPU Sikka Gelar Simulasi Pemungutan Suara di SMA Negeri 1 Maumere
Termasuk mendorong program 7 pilar Dasa Cita agar terlaksana dengan baik. Ia cerita mengenai berbagai upaya yang telah dilakukan termasuk mendengar masukkan dari semua kalangan seperti Diaspora NTT yang ada di luar negeri.
"Mimpi Melki - Johni bangun NTT yang sehat, cerdas, maju, sejahtera dan berkelanjutan," katanya.
Dia juga memastikan partisipasi masyarakat tetap diberikan dalam kerangka sinergi. Melki menyebut, isu strategis NTT yakni kemiskinan. Dia mengeklaim angka kemiskinan terus membaik berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
"Rujukan kita ada BPS. Data BPS angka kita menurun. Contoh Sumba Tengah, anggaran kecil, tapi bisa turunkan angka kemiskinan. Mesti belajar dari Sumba Tengah," ujarnya.
Ia mendorong semua daerah di NTT belajar di Kabupaten Sumba Tengah yang mengarahkan pengurangan kemiskinan pada sektor rumah tangga dan pendapatan warga. Persoalan lainnya yang ada di NTT adalah mengenai angka HIV Aids di NTT.
Catatan lainnya adalah pengelolaan kepercayaan publik. Era keterbukaan informasi dan media sosial, harus menjadi awasan agar sehingga ada perbaikan bagi Pemerintah.
Mantan anggota DPR RI itu juga menyebutkan NTT tengah melakukan perbaikan pada format ekonomi. NTT mengalami defisit Rp 51 triliun tahun 2024. Sementara itu kesehatan APBD, NTT membutuhkan hampir 70 persen dari Pemerintah Pusat.
Ia berkata, selama ini pendapatan asli daerah atau PAD dari daerah cukup tipis. Alhasil, Pemerintah di daerah tidak bisa berbuat banyak. Apalagi, anggaran dari Pemerintah Pusat telah memiliki program yang sekalipun dikerjakan di daerah.
"Program Pusat itu sudah dikasih judul. Kita tidak punya kreativitas. Kalau pendapatan asli daerah kita bisa buat sesuai kita," katanya.
Politikus Golkar itu bahkan menyebut, kalau kebutuhan pinang untuk konsumsi warga di NTT pun dibeli dari luar daerah. Ia telah meminta Dinas Pertanian agar membuat program tersebut untuk menekan pembelian pinang dari luar wilayah NTT.
Pemerintah Provinsi NTT, kata dia, tengah menjalankan program OVOP, OCOP, OSOP hingga pembentukan NTT Mart. Dalam pelaksanaan program ini, Pemerintah hadir dari sisi pendampingan hingga menyediakan pasar.
Pembeli, menurut dia, akan dilakukan oleh para aparatur sipil negara (ASN) dengan nilai pembelian paling rendah Rp 100 ribu. Melki juga menyinggung mengenai pola pembangunan transparan kepada publik.
Selama ini, pemerintah membuka layanan Meja Rakyat secara tatap muka, online untuk semua masyarakat. Ia mengeklaim koordinasi juga dilakukan secara rutin dengan semua Kepala Daerah di NTT.
Ia juga menyampaikan mengenai berbagai program nasional yang tengah dikerjakan di NTT. Termasuk pembangunan industri garam di Kabupaten Rote Ndao yang diharapkan bisa mengisi kebutuhan garam dalam negeri.
"Kami berharap ke depan semua kita lebih bersama-sama untuk membangun NTT," katanya. (fan)