TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan Katolik Sabtu 20 Desember 2025.
Tema renungan Katolik “Belajar Taat dari Bunda Maria”.
Renungan Katolik untuk hari Sabtu biasa Khusus Adven, Santo Filigon Uskup dan Pengaku Iman, dengan warna liturgi ungu.
Adapun bacaan liturgi Katolik hari Sabtu 20 Desember 2025 adalah sebagai berikut:
Baca juga: Teks Misa Minggu 21 Desember 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik
"Seorang perempuan muda akan mengandung."
Tuhan berfirman kepada Raja Ahas, "Mintalah suatu pertanda dari Tuhan, Allahmu, entah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah, entah sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas."
Tetapi Ahas menjawab, "Aku tidak mau minta! Aku tidak mau mencobai Tuhan!" Lalu berkatalah Nabi Yesaya, "Baiklah! Dengarkanlah, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku juga?
Sebab itu, Tuhan sendirilah yang akan memberikan suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamai Dia Imanuel, artinya: Allah menyertai kita."
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6
Ref: Tuhan akan datang: Dia sendirilah Raja Kemuliaan.
Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya,jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan, dan tidak bersumpah palsu.
Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya.Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan,yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.
Bacaan Injil Lukas 1:26-38
"Engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki."
Dalam bulan yang keenam Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.
Kata malaikat itu kepadanya, "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."
Kata Maria kepada malaikat itu, "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku tidak bersuami?" Jawab malaikat itu kepadanya, "Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang disebut mandul itu.
Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Maka kata Maria, "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik
“Belajar Taat dari Bunda Maria”
Kabar Gembira yang dibawa Malaikat Gabriel kepada Maria menjadi kabar gembira bagi seluruh umat manusia. Kabar yang diterima Maria dalam kepasrahan dan ketaatan kepada kehendak dan rencana Allah itu mengubah sejarah kita menjadi sejarah keselamatan yang indah.
Maria menunjukkan kepada kita arti ketundukan kepada kehendak Allah. Dalam dunia yang sering mengajarkan kita untuk mengikuti keinginan sendiri, Maria mengingatkan kita tentang pentingnya menyerahkan diri kepada rencana Allah, meskipun rencana itu tampak tidak masuk akal atau terlalu besar bagi pengertian kita.
Dalam mewujudkan rencana-Nya, Allah sering memilih yang tidak mungkin dalam pandangan kita. Maria adalah sosok sederhana yang dipilih untuk peran yang amat besar. Ini juga mengajarkan kepada kita bahwa tidak ada yang terlalu kecil atau tidak signifikan di mata Allah untuk dilibatkan dalam rencana-Nya yang luar biasa. Kita mungkin sering merasa tidak layak atau tidak mampu menjawab panggilan Tuhan. Namun, melalui contoh Maria, kita diajak untuk bersikap terbuka dan tunduk pada kehendak-Nya, percaya bahwa Allah yang memanggil juga akan memberi kita kekuatan untuk menjalankan rencana-Nya.
Tuhan, berilah kami kekuatan dan keberanian untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada kehendak-Mu sebagaimana yang dilakukan Bunda Maria. Amin. (sumber the katolik.com/adiutami.com/kgg).