​Keseharian Ibu di Medan yang Dibunuh Anak, Antar Jemput Sekolah dan Sering Jalan-jalan Tanpa Suami 
December 20, 2025 08:32 AM

 

SURYA.CO ID - Terungkap aktivitas harian Faizah Soraya (42), ibu rumah tangga yang tewas di tangan anak kandungnya sendiri berinisial SAS alias AI (12), pada Rabu (10/12/2025). 

Meski sudah tinggal selama 20 tahun di kompleks Jalan Dwikora, Medan Sunggal, Sumatera Utara, Faizah dikenal warga sebagai pribadi yang tertutup. 

“Kalau bertemu korban, paling hanya sekadar menyapa saja. Tidak pernah mengobrol lama atau ikut kumpul-kumpul,” kata seorang warga berinisial N, Rabu (17/12/2025) dikutip SURYA dari Tribun Medan.

Baca juga: Penyebab Anak 12 Tahun Bunuh Ibu Kandung di Medan, KPAI Ungkap Motif Dendam dan Sakit Hati

Selalu Bertiga Bersama Anak 

ANAK BUNUH IBU KANDUNG - Foto almarhum Faizah Soraya (42). Faizah Soraya ditemukan tewas di kamar rumahnya Jalan Dwikora, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, Sumatera Utara pada Rabu (10/11/2025).Kasus anak 12 tahun membunuh ibu kandungnya itu kini jadi perhatian KPAI. (Instagram/@faizahsoraya)

​N menuturkan, aktivitas harian Faizah lebih banyak dihabiskan hanya bersama kedua anaknya, Shamikha Alzena Siagian anak pertama dan SAS atau AI (12) anak kedua. 

Faizah terlihat rutin mengantar dan menjemput mereka sekolah. 

Selain itu, Faizah juga sering mengajak keduanya berjalan-jalan. 

Namun, dalam rutinitas tersebut, warga jarang melihat kebersamaan Faizah dengan suaminya, Alham Humala Siagian. 

“Kami sering melihat korban pergi bertiga dengan kedua anaknya. Mengantar sekolah atau jalan-jalan selalu bertiga, hampir tidak pernah bersama suaminya,” ungkap N. 

Faizah juga terlihat tidak pernah mengunggah sosok suami di Instagram pribadinya.

Bahkan di hari-hari penting seperti ulang tahun anak, sosok Alham tidak pernah tampak. 

Informasi yang beredar menyebutkan bahwa pasangan suami istri tersebut telah lama pisah ranjang. 

Faizah tidur bersama kedua anaknya di lantai satu, sementara sang suami menempati kamar di lantai dua. 

Meski dari luar terlihat baik-baik saja, warga mengaku kerap mendengar pertengkaran hebat. 

Suara cekcok hingga bunyi barang dibanting sering terdengar dari dalam rumah. 

“Korban juga sering memarahi anak pertamanya sampai suaranya terdengar ke luar rumah,” lanjut warga. 

Keretakan ini dikonfirmasi oleh kerabat korban, Dimas. Ia menyebut hubungan rumah tangga Alham dan Faizah sudah tidak harmonis selama lima tahun terakhir. 

"Dalam 5 tahun terakhir suami korban doyan selingkuh dan diduga ada hutang (mungkin akibat judol)," tulis Dimas dalam postingan yang telah diizinkan untuk dikutip. 

Menurut Dimas, Faizah sebenarnya menolak bercerai meski telah dikhianati. 

"Si korban tidak mau bercerai karena korban adalah anak dari orang tua yang bercerai. Korban tidak mau anaknya merasakan seperti apa yang dia rasakan jadi korban perpisahan," katanya. 

Kronologi Kejadian

ANAK BUNUH IBU - (kanan) Jenazah FS (42), seorang ibu di Medan tewas diduga dibunuh anak kandungnya sendiri.yang masih berumur 12 tahun.
ANAK BUNUH IBU - (kanan) Jenazah FS (42), seorang ibu di Medan tewas diduga dibunuh anak kandungnya sendiri.yang masih berumur 12 tahun. (Kolase Tribun Medan)

Peristiwa ini terungkap setelah Faizah Soraya pertama kali ditemukan oleh anak pertamanya pada pukul 05.00 WIB, Rabu (10/12/2025). 

Saat mendapati ibunya terkapar bersimbah darah, anak sulung korban langsung menjerit histeris. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun, si bungsu AI terlihat sedang memegang pisau dapur. 

Korban diduga ditusuk sebanyak 20 kali oleh AI. 

Saat kejadian, sang suami tidak langsung membawa istrinya ke rumah sakit, namun menghubungi pihak RS Colombia serta petugas Polsek Medan Sunggal. 

Petugas dari Unit Reskrim Polsek Medan Sunggal dan tim Inafis Polrestabes Medan yang tiba di lokasi segera melakukan olah TKP. 

Polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa senjata tajam jenis pisau yang diduga digunakan dalam kejadian tersebut. 

Hingga saat ini, suami dan anak pertama korban telah diperiksa oleh polisi sebagai saksi. 

Setelah olah TKP selesai, jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk autopsi. 

Kini, jenazah korban telah disemayamkan dan dikebumikan oleh pihak keluarga.

Terduga Pelaku Masih Dibawa Umur

Pihak kepolisian memberikan klarifikasi mengenai identitas pelaku. Kanit PPA Polrestabes Medan, Iptu Dearma Agustina, meluruskan informasi bahwa AI bukan siswi SMP seperti kabar yang beredar sebelumnya. 

"Bukan SMP, tapi SD di salah satu sekolah di Medan," jelasnya, Jumat (12/12/2025). 

Saat ini, AI sedang menjalani observasi psikologi forensik di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Medan. 

"Masih kami observasi psikologi forensik. Sudah 2 hari kami lakukan observasi," ujar Iptu Dearma. 

Sementara itu, Kasatreskrim Polrestabes Medan, AKBP Bayu Putro Wijayanto, mengonfirmasi bahwa AI telah diamankan dan sedang menjalani pemeriksaan intensif dengan pendampingan sang ayah. 

Proses ini dilakukan dengan hati-hati mengingat usia pelaku yang masih di bawah umur. 

"Pelaku sudah dibawa ke Polrestabes Medan, hingga kini masih proses pendalaman dan pemeriksaan dengan pendampingan. Masih kita periksa, karena masih kecil dan trauma, dan harus ada pendamping nih," ucap AKBP Bayu. 

Polisi masih terus mendalami motif di balik perbuatan tersebut, termasuk jumlah pasti luka tusukan pada korban. 

Penyelidikan juga diarahkan untuk mengungkap kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain. 

"Intinya masih penyelidikan, untuk memastikan siapa pelaku atau memang itu pelaku utama atau ada pelaku lainnya. Saksi ayah dan kakaknya pelaku, anak itu (terduga pelaku) juga sudah ngaku," tutup Iptu Dearma.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.