Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Kiki Andriana
TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir tersenyum melihat inovasi pertanian organik yang dilakukan petani-petani di Desa Cikiribuk, Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang.
Di tempat ini, pertanian organik selain menjadi warna bagi pertanian di Sumedang, juga bisa menarik datangnya investor.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sumedang berhasil mempromosikan potensi investasi sektor pertanian berbasis integrated farming circular economy (pertanian teritegritas berbasis ekonomi sirkular) melalui pengembangan padi organik di Desa Cikirubuk ini.
Inovasi tersebut mendapat apresiasi langsung dari Bupati Sumedang, sebab investor yang datang bukan hanya dari nasional, melainkan menarik bagi investor internasional.
Dony mengungkapkan bahwa keberhasilan tersebut bahkan berdampak pada kunjungan Duta Besar Uni Emirat Arab ke Kabupaten Sumedang.
Baca juga: Mitigasi Bencana di Sumedang, Wabup Fajar dan Farah Dorong Kepedulian Lingkungan Lewat Tanam Pohon
Ia juga mengaku mendapat kesempatan untuk memaparkan potensi pertanian Sumedang dalam sebuah forum strategis.
“Ini sangat luar biasa. Berkat upaya tersebut, Duta Besar Uni Emirat Arab datang ke Sumedang dan saya pun diberikan kesempatan untuk melakukan paparan dalam sebuah acara,” kata Dony B saat memberikan arahan pada kegiatan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sumedang, Jumat (19/12/2025).
Ia berharap capaian yang telah diraih tidak berhenti pada tahap promosi semata, melainkan dapat berlanjut hingga masuknya investor yang siap merealisasikan investasi di kawasan Cikirubuk, Buahdua.
“Finisnya adalah ketika investor benar-benar datang dan mengambil proyek yang sudah siap. Itulah ultimate goal dan indikator keberhasilan Dinas Pertanian,” katanya
Dony yang datang ke kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sumedang menggunakan angkutan umum menekankan bahwa prestasi yang telah dicapai harus terus dijaga dan ditingkatkan melalui kerja yang konsisten dan berkelanjutan.
“Caranya tidak lain adalah bekerja dengan hati, bekerja dengan data, dan dengan penuh keberanian untuk melakukan perubahan serta inovasi,” katanya.
Menurut Dony pelaksanaan SAKIP sejatinya menjadi momentum refleksi atas kinerja seluruh aparatur, khususnya dalam memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil benar-benar berdampak bagi masyarakat.
Ia juga menegaskan bahwa kehadiran Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan harus benar-benar dirasakan manfaatnya oleh para petani di Kabupaten Sumedang.
“Kehadiran kita harus bisa dirasakan oleh para petani, menjamin pangan yang aman dan terjangkau, serta memberikan harapan dan kesejahteraan bagi mereka,” ucapnya.
Dony menilai tugas Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan sangat strategis karena berkaitan langsung dengan ketahanan pangan dan stabilitas sosial daerah.
“Jika harga pangan naik dan inflasi tinggi, itu bisa memicu gejolak sosial. Sebaliknya, dengan pangan yang tersedia dan terjangkau, kita dapat menjaga stabilitas harga, stabilitas pangan, dan stabilitas sosial. Artinya, Dinas Pertanian bekerja untuk masa depan generasi dengan menyiapkan pangannya sejak sekarang,” ujarnya. (***Kiki Andriana***)