Terima Penghargaan Top 100 Alumni IPB, Ibas Ajak Seluruh Alumni Berkontribusi Nyata untuk Bangsa
December 20, 2025 02:38 PM

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono yang akrab disapa Ibas, menerima penghargaan bergengsi Top 100 IPB Alumni Prominent untuk kategori Lembaga Legislatif dan Politik Nasional.

Penghargaan ini diberikan oleh Himpunan Alumni (HA) IPB University dalam rangkaian acara Pesta Rakyat, Alumni IPB Pulang Kampus (PRA IPK) yang berlangsung di Bogor, Jawa Barat.

Penghargaan ini menjadi bentuk apresiasi kepada 100 alumni terkemuka IPB yang dinilai berkontribusi nyata bagi bangsa di berbagai bidang strategis, baik nasional maupun internasional.

Ibas yang merupakan lulusan S3 IPB University menyampaikan refleksi mendalam tentang pentingnya cara berpikir ilmiah dalam pengambilan keputusan publik.

Baca juga: Ibas Tinjau BSPS di Magetan, Tegaskan Negara Hadir Hingga Tingkat Desa

Dia mengingatkan bahwa proses belajar dan penelitian tidak selalu menghasilkan jawaban yang sesuai dugaan awal.

“Kita semua pernah belajar bahwa hasil penelitian tidak selalu sesuai hipotesis. Tetapi justru dari situlah ilmu berkembang,” ujar Dr. Ibas lulusan DMB 12 SB IPB tersebut.

“Tetapi satu hal yang selalu konsisten adalah Alumni IPB kalau sudah berkumpul, pasti orang orang hebat semua,” tambahnya.

Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI tersebut menjelaskan, masih ada tantagan dihadapan; bangsa yang besar membutuhkan keputusan yang tepat, rasional, dan berbasis ilmu pengetahuan, bukan keputusan yang tergesa-gesa atau emosional.

Ia mengutip pemikiran Daniel Kahneman, peraih Nobel Ekonomi, dalam bukunya ‘Thinking, Fast and Slow’.

“Daniel Kahneman mengingatkan bahwa keputusan yang diambil terlalu cepat dan emosional sering kali keliru dan bisa jadi salah. Karena itu, pembangunan bangsa berkelanjutan berkeadilan harus dibangun dengan pemikiran yang tenang, mendalam, dan berbasis data,” ujarnya.

Anggota Dapil Jawa Timur VII dari Partai Demokrat ini menegaskan bahwa peran alumni perguruan tinggi, khususnya IPB University, sangat strategis dalam memastikan arah pembangunan nasional tetap berada di jalur yang berkelanjutan dan berkeadilan.

“Bangsa ini membutuhkan pemimpin dan pengambil kebijakan yang berpikir jernih, rasional, dan berlandaskan ilmu,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, Ibas yang juga sebagai Wakil Ketua Dewan Penasihat KADIN menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh penerima Top 100 IPB Alumni Prominent Awards 2025.

Dia menegaskan bahwa dalam peran apa pun yang dijalani, alumni IPB harus senantiasa menjaga integritas dan nilai-nilai kebangsaan.

“Saya yakin dalam peran apapun, sebagai pengingat, alumni IPB University mampu serta terus menjaga integritas, nilai Pancasila, dan kepentingan rakyat sebagai tujuan," kata Ibas.

“Selamat kepada para penerima penghargaan. Maju terus IPB University: Inspiring Innovation with Integrity,” ujar Edhie Baskoro.

Penghargaan malam itu juga terasa istimewa dengan dianugerahkannya Top 100 Alumni Super Prominent kepada Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hal ini menegaskan dedikasi keluarga Yudhoyono yang secara konsisten memberikan pengabdian terbaik bagi bangsa melalui jalur kepemimpinan dan kebijakan publik.

Dalam sambutannya, SBY menyampaikan apresiasi atas penghargaan yang diterimanya sekaligus menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi bagi almamater dan bangsa.

"Saya akan pertanggungjawabkan penghargaan ini, dan Insya Allah saya akan terus do something untuk almamater tercinta. Saya akan terus do something untuk our beloved country, dan do something for a better world,” ujar SBY.

SBY mengungkapkan bahwa pengalaman akademiknya di IPB University pada periode 2001–2004 menjadi fondasi penting dalam pemikiran pembangunan yang ia jalankan saat memimpin Indonesia.

"Meskipun lebih bersifat economics dalam arti yang luas, dengan kajian dan studi kasus di bidang pertanian, saya bangga atas apa yang saya raih di IPB,” katanya.

Lebih lanjut, SBY menjelaskan bahwa disertasi S3 yang ia susun di IPB berjudul ‘Upaya Mengurangi Kemiskinan dan Pengangguran melalui Pembangunan Pertanian dan Perdesaan: Ekonomi Politik Kebijakan Fiskal’ menjadi dasar penyusunan visi, misi, serta peta jalan pembangunan ekonomi nasional ketika ia mencalonkan diri sebagai Presiden pada 2004.

"Itulah yang menjadi cikal bakal visi dan misi saya, dan kemudian menjadi bagian utama dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional,” tuturnya.

Menurut SBY, pendekatan pembangunan berkelanjutan dan berkeadilan yang mengintegrasikan pertumbuhan ekonomi, pemerataan, penciptaan lapangan kerja, serta keberlanjutan lingkungan semakin relevan di tengah tantangan global.

Dirinya pun merekomendasikan agar IPB University mengembangkan pusat kajian yang mengintegrasikan kemakmuran dan keberlanjutan sebagai model pembangunan masa depan.

Penghargaan Top 100 IPB Alumni Prominent 2025 sendiri dibagi ke dalam beberapa kategori, antara lain Pengusaha dan Tokoh Nasional, Kementerian dan Lembaga Pemerintah, Lembaga Legislatif dan Politik Nasional, Pemimpin Perusahaan BUMN dan Swasta Nasional, serta Pemimpin Perguruan Tinggi.

Ibas hadir didampingi sang istri, Siti Rubi Aliya Rajasa.

Acara tersebut turut dihadiri sejumlah tokoh nasional dan pimpinan institusi, di antaranya 18 anggota DPR lintas partai, berbagai pengusaha, profesional, serta 15 rektor di beberapa universitas di tanah air.(Wahyu Aji)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.