TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR — Ramai di media sosial perbandingan jumlah penerbangan menuju Chiang Mai, Thailand lebih ramai dibandingkan penerbangan menuju Pulau Dewata jelang libur Natal dan Tahun Baru 2026. 

Jalanan khususnya di tempat pariwisata pun dikeluhkan sepi khususnya oleh para driver pariwisata di Bali. 

Ketika dikonfirmasi, Ketua Forum Perjuangan Driver Pariwisata Bali (FPDPB), Made Darmayasa membenarkan bahwa jumlah wisatawan lebih turun saat jelang libur Natal dan Tahun Baru 2026 di Bali. 

“Info dari teman-teman driver sementara ini memang agak sepi. Mudah-mudahan akhir bulan ini ramai. (Penurunan wisatawan) kalau saya diangka kurang lebih 40 persen untuk saat ini,” jelas Darma, Sabtu 20 Desember 2025. 

Baca juga: Thailand Lebih Ramai Turis Daripada Bali Jelang Nataru, The Nusa Dua Tetap Optimis

Darma juga mengatakan kondisi penurunan wisatawan sudah ia dan driver rasakan sejak pertengahan Oktober. 

“Mungkin Thailand memberikan pelayanan lebih ke wisman baik dari harga dan lain-lain. Memang benar agak sepi sekarang,” imbuhnya. 

Ia pun menduga, kemungkinan penyebab penurunan kunjungan wisatawan asing ke Bali akhir-akhir ini disebabkan beberapa faktor kompleks, termasuk dampak ekonomi global yang mengurangi daya beli, menjamurnya akomodasi liar atau bodong yang mengacaukan pasar hotel resmi, isu infrastruktur seperti sampah juga macet dan tata kelola transportasi yang semrawut. 

Serta permasalahan lingkungan dan budaya akibat pariwisata berlebihan (overtourism) yang mulai memicu perhatian negatif. 

“Faktor seperti isu bencana alam juga sempat berpengaruh, meskipun dianggap bukan penyebab utama dibanding masalah ekonomi global,” pungkasnya.