SRIPOKU.COM - Polrestabes Medan sudah memeriksa 16 saksi dalam kasus siswi SD bunuh ibu kandung.
Pemeriksaan belasan saksi tersebut sekaligus untuk menyelidiki terduga pelaku lain dalam perkara siswi SD bunuh ibu kandung tersebut.
Diketahui siswi SD yang membunuh ibu kandungnya berinisial AL (12), sedangkan korban bernama Faizah Soraya (42).
Peristiwa pembunuhan ibu kandung tersebut menjadi sorotan publik di Indonesia mengingat pelaku masih anak.
Bahkan banyak yang meragukan siswi SD tersebut melakukan pembunuhan sadis terhadap ibu kandung sendiri.
Apa lagi korban tewas dengan banyak luka tusukan di tubuhnya.
Kapolrestabes Medan Kombes Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan, sebanyak 16 saksi sudah dimintai keterangan.
Belasan saksi yang diperiksa ini mulai dari terduga pelaku, hingga saksi ahli
Jumlah tersebut kemungkinan bakal terus bertambah, sesuai kebutuhan penyelidikan dan penyidikan.
Dalam kasus anak berhadapan dengan hukum, Polisi melibatkan komisi perlindungan anak (KPAI),Bapas dan psikolog.
Untuk hak-hak AL, sampai hari ini masih dipenuhi mulai dari makan, belajar dan beribadah.
Mengenai adanya terduga pelaku lain, Calvijn menyebut masih terus diselidiki.
Sebelumnya, Faizah Soraya ditemukan tewas bersimbah darah dalam kamar rumahnya di Kecamatan Medan Sunggal, Sumatera Utara pada Rabu (10/11/2025) pukul 05.00 WIB.
Dalam kasus ini terduga pelaku ialah AL (12) anak kedua korban yang masih duduk di kelas 6 SD.
Tetangga Sebelah Rumah Sempat Dengar Suara Rintihan Minta Tolong
Kasus dugaan pembunuhan yang dilakukan anak Sekolah Dasar (SD) perempuan berinisial AL (12) membunuh ibunya berinisial Faizah Soraya (42) pada Rabu 10 Desember lalu menghebohkan warga sekitar.
Warga masih tak menyangka seorang anak SD begitu sadis diduga menghujamkan pisau ke ibunya.
Tetangga sebelah rumah korban, Rossa, mengungkap detik-detik sebelum Faiza Soraya ditemukan tewas bersimbah darah.
Sekitar pukul 04:30 WIB, ketika bangun tidur hendak ke kamar mandi untuk persiapan salat subuh, Rossa mengaku sempat mendengar suara orang naik turun tangga dari rumah korban.
Ia pun sempat menanyakan suara tersebut ke suaminya, namun dijawab suara kucing mengejar tikus.
"Di rumahnya itu kan ada loteng. Sesudah itu, aku mendengar suara seperti orang kejar-kejaran di atas loteng naik turun, duk, duk. Saya tanya ke suami, itu apaan sih di atas. Kata suami, ah kucing sama tikus. Biasa,"kata Rossa menceritakan ulang, Rabu (17/12/2025).
Tak lama kemudian, Rossa kembali mendengar suara seperti meminta pertolongan dari sebelah kanan rumah tetangganya tersebut.
Suara itu didengar begitu lirih, namun hanya sekali saja terdengar.
Lagi-lagi, ketika ia menanyakan suara itu ke suaminya, disebut orang sedang bermain diluar rumah karena dekat dengan jalan raya Setia Budi Medan.
"Nah, aku mendengar suara 'Tolong' seperti orang habis disiksa seperti itu. Suaranya itu seperti sedih sekali,"ungkapnya.
Karena tak mengira akan terjadi sesuatu, Rossa pun melanjutkan aktivitasnya.
Sampai akhirnya, sekitar pukul 06:00 WIB, Rossa menerima telepon dari tetangga sebelah kiri rumahnya bernama Tatik.
Tatik menelepon, memberi kabar kalau tetangga sebelah kanan Rossa, bernama Faiza Soraya telah tewas bersimbah darah.
Wanita yang mengenakan hijab berwarna hitam ini pun syok, karena tak menyangka Soraya tewas.
"Meskipun saya di sebelah rumah gak mendengar suara keributan. Justru saya ditelepon dia (tetangga) kok gak tahu kejadian disini,"katanya.
"Tetangganya dibunuh kok gak tahu. Saya ditelpon ibu Tatik pas sudah ramai,"sambungnya.(*)