Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra
TRIBUNBENGKULU.COM, KEPAHIANG - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kepahiang persiapkan museum prasejarah di Kepahiang
Bidang Kebudayaan Dinas Dikbud Kepahiang telah melakukan penyelamatan Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) yang ditemukan di Kelurahan Durian Depun, Selasa (9/12/2025) lalu.
ODCB yang diamankan Tempayan Kubur, tempat tiga tengkorak disimpan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Nining Fawely Pasju mengatakan Tempayan Kubur ini jadi bukti keberadaan peradaban manusia zaman pra-sejarah di Kepahiang.
Karena itu, bekerjasama dengan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) VII Bengkulu-Lampung, pihaknya melakukan penyelamatan dari ODCB yang ditemukan.
"Kita simpan di Dikbud Kepahiang. Kedepannya, mungkin akan kita bangun museum, yang akan menampilkan peninggalan zaman pra-sejarah di Kepahiang," kata Nining kepada TribunBengkulu.com, Rabu (17/12/2025).
Nining mengatakan sampai saat ini, ada 19 bangunan dan benda di Kepahiang telah teregistrasi sebagai cagar budaya dengan Surat Keputusan (SK) Bupati Kepahiang.
Dikbud juga telah bekerjasama dan memberikan pemahaman kepada para pemilik bangunan, agar bangunan mereka tidak diubah atau direnovasi dengan mengubah bentuk asli.
Dari 19 bangunan dan benda ini, ada tiga situs yang berasal dari zaman prasejarah. Pertama, ada Menhir (batu tegak) Keris Keban Agung, yang terletak di Keban Agung, Kecamatan Bermani Ilir. Menhir Keris Keban Agung ini merupakan benda peninggalan zaman megalitik.
Kedua, ada Menhir Tetralith Batu Belarik, yang ada di Desa Batu Belarik, Bermani Ilir. Ketiga, ada Batu Megalitik Batu Pejemuran, yang terletak di Desa Tebat Monok, Kepahiang.
Ada juga bangunan yang disebutkan sebagai bangunan tertua di Provinsi Bengkulu, yakni gardu sentral PLN, yang ada di Pasar Kepahiang.
Baca juga: Penemuan Tengkorak Manusia di Kepahiang Bengkulu Ungkap Jejak Peradaban Megalitikum