Kericuhan di Tambang Emas Ratatotok: Anggota DPRD Sulut Minta ESDM Lakukan Kajian dengan Gubernur
December 21, 2025 04:22 PM

 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Amir Liputo, anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) memberikan tanggap terkait kericuhan yang terjadi di area pertambangan Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara, Minggu (21/12/2025). 

Sebagai Wakil Rakyat yang bermitra dengan pihak Pertambangan dan Energi Sulut, Amir Liputo mengatakan dirinya turut merasa prihatin atas jatuhnya korban akibat konflik yang terjadi di area pertambangan Ratatotok.

"Di samping merasa prihatin tentu sangat menyesalkan ini terjadi," ujar dia saat dihubungi Tribun Manado melalui sambungan Whatsapp, Minggu (21/12/2025) sekitar pukul 14.30 Wita.

Oleh sebab itu, dirinya meminta kepada semua pihak yang terlibat pertikaian agar dapat menahan diri. 

Ia juga meminta aparat agar merespon kasus ini dengan tegas.
 
"Kalau memang ini tambang ilegal, maka diatur sesuai ketentuan peraturan perundangan yang ada," ujar dia.

Pihaknya memahami saat ini keadaan ekonomi memang agak sulit, akan tetapi kalau sampai muncul pertikaian antar penambang apalagi ada korban jiwa, maka menurutnya itu sudah melewati batas-batas toleransi dari pemerintah.

"Oleh sebab itu kami harap pemerintah tegas untuk menangani ini terutama aparat kepolisian untuk usus tuntas sehingga kejadian ini jangan terjadi lagi dan ini yang terakhir," terang dia.

Ia pun meminta agar Dinas ESDM dapat mengkaji hal ini dengan Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus Komaling soal bagaimana menyikapi pertambangan tersebut.

Pasalnya, kasus seperti ini sudah berulang kali terjadi di area pertambangan Ratatotok.

Untuk itu dirinya berharap pemerintah dapat bertindak tegas terkait keberadaan tambang tersebut. 

"Kalau memang ini hanya menimbulkan peritikaian dan kemudian timbul korban di antara sesama warga, saya kira selayaknya tambang ini ditinggalkan untuk kita tutup permanen," ujar dia.

Kata dia, kalau tambang tersebut membawa kemasalahan bagi rakyat, maka tidak ada masalah, tapi kalau hanya membawa kezaliman hingga ada korban jiwa maka perlu ada langkah tegas dari pemerintah.

Diketahui Konflik di area pertambangan Ratatotok Utara kembali pecah pada Sabtu (20/12/2025). 

Kali ini di lokasi pertambangan emas Kebun Raya Megawati, Kecamatan Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra). 

Total empat orang korban. Tiga meninggal. Satu korban kritis, perempuan. Diduga kuat, mereka ditembak menggunakan senapan api rakitan. 

Korban tewas yakni, Safrudin Makalalag warga Borgo Satu, Mawandi Lakamunte, warga Basaan Satu, Fathan Kalipe warga Belang. Korban kritis Anissa Mamonto.

Polda Sulut dan Polres Mitra sempat melakukan penertiban aktivitas PETI di Kebun Raya Ratatotok.

Namun meski sudah dilakukan penertiban, aktivitas PETI masih terus berlangsung secara diam-diam.

Bahkan alat berat yang sempat diturunkan kembali dinaikkan ke Kebun Raya Ratatotok Mitra.

Aktivitas pertambangan di Ratatotok memang sudah tak terbendung.

Kecamatan yang jaraknya sekitar 96 kilometer dari kota Manado memang dikenal sebagai salah satu daerah penghasil emas di Sulut.

WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.