Harga Elpiji 3 Kg di Lubuklinggau Tembus Rp45 Ribu, Langka Jelang Nataru, Warga Minta Polisi Sidak
December 21, 2025 04:27 PM

 

SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU - Kelangkaan elpiji 3 kg di Kota Lubuklinggau Sumsel mendekati Natal dan tahun baru (Nataru) semakin menjadi-jadi.

Harga jual di pasaran masih jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET). 

Warga mengeluhkan lonjakan harga yang mencapai hampir dua kali lipat dari harga resmi, terutama di tingkat pengecer. 

Rebo salah satu warga Permai  mengaku kesulitan mendapatkan gas dengan harga normal. Kalau pun ada harga ditingkat pengecer justru semakin tinggi.

"Sekarang gas 3 kg melonjak gila-gilaan, biasanya paling mahal Rp.30 ribu sekarang naik Rp.45 ribu, kami berharap Polisi segera sidak," kata Rebo pada Tribunsumsel.com, Minggu (21/12/2025).

Menurutnya, harga saat ini sangat memberatkan warga dan pelaku usaha kecil yang selalu mengandalkan gas elpiji 3 Kg.

Rebo sangat berharap pemerintah dan pihak Pertamina segera turun tangan untuk mengawasi distribusi agar harga kembali normal dipasaran.

"Sudah keliling ke-beberapa pangkalan semuanya kosong, biasanya di Pasar Satelit (Lubuklinggau Utara II) banyak, ini hanya beberapa pengecer yang jualan," ungkapnya.

Sementara, Kiki warga lainnya menduga ada permainan antara agen dengan pengecer, sebab ia mengaku sudah berkeliling mencari gas elpiji itu, namun semua agen mengatakan kosong.

"Seperti kemarin ditempat kami, saya dapat kabar gas baru masuk diagen (Permai 15), saya  langsung datang bawa dua tabung, ternyata agen bilang sudah habis, seperti itu terus," ungkapnya.

Kiki berharap agar pihak kepolisian melakukan sidak ke agen-agen 'nakal' ini, karena kemungkinan gas itu tidak habis melainkan disimpan kemudian dijual malam-malam.

"Semuanya sudah kongkalikong, mereka itu jualnya malam-malam, kita minta Polisi dan pemerintah sidak," ujarnya.

Terpisah, Wali Kota Lubuklinggau, H Rachmat Hidayat mengaku akan melakukan pemantauan terus dan gas ini menjadi perhatian pemerintah Kota Lubuklinggau.

"Ini jadi perhatian pemerintah kota, kita akan terus pantau," ungkapnya.

Kedepan bila memang harga ini tetap tinggi, Yoppy mengaku akan segera memerintahkan Kabag Ekonomi untuk koordinasi dengan Pertamina.

"Nanti kita akan minta Kabag ekonomi, kami pengen tahu pasokan itu berapa, kita akan evaluasi pasokan itu.jadi tahu berapa jumlah kebutuhan masyarakat," bebernya.

Kemudian, Yoppy mengaku akan mengecek langsung dan pemerintah harus tahu jadwal pengirimannya sehingga tidak ada lagi istilah gas datang habis.

Yoppy juga mengatakan tidak menutup kemungkinan adanya oknum nakal dengan menjual gas keluar Lubuklinggau.

"Dari HET Rp 18.500 mungkin diluar bisa jual Rp.45 ribu, kalau kedapatan oleh kami akan kami cabut izin usahanya," ungkapnya. (Joy)

 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.