TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR SELATAN - Di tengah banyaknya produk olahan modern, Mysari Pala hadir sebagai UMKM yang mengangkat kembali potensi buah lokal, khususnya buah pala yang melimpah di wilayah Bogor.
Berlokasi di Jalan Kp. Buntar No. 27, Bogor Selatan, Kota Bogor, usaha ini telah berdiri sejak September 2015 dan terus berkembang hingga kini.
Pengelola Mysari Pala, Nurhasanah, menceritakan bahwa ide awal usaha ini muncul karena banyaknya buah pala di kebunnya yang tidak termanfaatkan secara maksimal.
“Kalau ada panen, biasanya hanya diambil bijinya saja. Daging buahnya sering tidak dimanfaatkan kecuali saat bulan Ramadan untuk manisan,” ujarnya.
Melihat potensi tersebut, ia kemudian mencoba mengolah pala menjadi berbagai produk makanan dan minuman.
Dari yang awalnya hanya membuat manisan pala basah, kini Mysari Pala telah memiliki banyak varian, mulai dari sirup pala, permen pala, manisan kering, minuman serbuk pala, hingga kue pala krispi dan nastar isi selai pala.
“Kami ingin buah pala bisa dinikmati semua generasi, khususnya anak muda,” kata Nurhasanah.
Dalam proses produksinya, Mysari Pala juga memberdayakan ibu-ibu rumah tangga di sekitar wilayah Muarasari.
Mereka membantu proses pengupasan dan pengolahan daging buah pala.
“Mengolah pala itu gampang-gampang susah, jadi kami libatkan ibu-ibu sekitar untuk membantu,” ujarnya.
Untuk memastikan produk aman dan dapat diedarkan secara luas, Mysari Pala telah mengurus berbagai izin seperti P-IRT, BPOM, hingga sertifikasi halal.
Produk-produknya pun kini sudah dipasarkan di berbagai toko oleh-oleh terkenal di Bogor, seperti di Galeri Bogor Pisan, dan juga tersedia secara online melalui Shopee dan Tokopedia.
Harga produk Mysari Pala pun cukup terjangkau.
Minuman pala dijual mulai dari Rp10.000, permen pala Rp20.000, sirup Rp22.000, hingga minuman serbuk pala seharga Rp5.000.
Sementara itu, Samsiah (23), mengaku mengenal Mysari Pala dari media sosial.
Baca juga: Pempek Kikim: UMKM Bogor yang Naik Kelas, dari Rumahan sampai Supply ke Hotel Ternama
“Saya lihat review di Instagram, banyak yang bilang produknya unik,” katanya.
Ia juga menilai rasa dan kualitas produknya cukup memuaskan.
“Rasanya manis segar, kemasannya estetik, dan harganya masih sesuai dengan kualitas,” ujarnya.
Meski terus berkembang, Nurhasanah mengakui masih ada tantangan yang harus dihadapi, terutama dalam pemasaran dan permodalan.
Namun ia berharap ke depan produk pala bisa semakin dikenal dan digemari masyarakat.
“Harapannya, semua generasi muda bisa mengonsumsi pala karena ini buah lokal Indonesia,” tuturnya.
Dengan berbagai inovasi dan komitmen memanfaatkan hasil bumi lokal, Mysari Pala kini menjadi salah satu UMKM Bogor yang patut diperhitungkan.
Produk-produk olahan palanya tak hanya unik, tetapi juga berhasil membawa cita rasa khas Indonesia ke pasar yang lebih luas.
(Muhamad Zainal Muttaqin/ Institut Ummul Quro Al-Islami Bogor)