Kronologi Penembakan di Tambang Emas Ratatotok Mitra, Yamin: Saya Gendong Istri di Tengah Hujan
December 21, 2025 07:22 PM

 

MANADOTRIBUN. COM - Yamin coba bersikap tabah. 

Tapi sesekali pertahanan emosinya jebol. 

Matanya berkaca - kaca. 

Pria asal Belang, Kabupaten Mitra, provinsi Sulut ini, baru saja beroleh ujian berat. 

Ia diserang oleh sekelompok orang dengan senapan di lokasi pertambangan kebun raya Ratatotok, Mitra, Sabtu (20/12/2025). 

Sebanyak tiga orang tewas. Semuanya adalah kerabatnya. 

Sang istri Anisa Mamonto mengalami luka di kaki dan dagu. 

Sang istri kini dirawat di RS Kandou Manado. 

"Sekarang lagi tunggu operasi," kata dia kepada Tribun manado di lobi RS Prof Kandou di Kelurahan Malalayang, Kecamatan Malalayang, kota Manado, provinsi Sulut, Minggu (21/12/2025). 

Ia berharap operasi tersebut sukses dan sang istri sembuh. 

Yamin menceritakan kronologis penembakan itu. 
Ia mengaku sudah dapat ancaman sehari sebelumnya. 

"Ada yang katakan nanti ada kado," katanya. 

Dia bercerita, Sabtu siang, datang sekelompok orang menyerang daseng tempat mereka. 

Melihat tembakan deras, ia sempat keluar dan mengangkat tangan. 

"Saya katakan di sini ada perempuan," kata dia. 

Tapi tembakan terus berdatangan. Saat tengah berlindung, dirinya mendengar suara seorang rekannya. 

"Dia katakan saya kena, dan dia akhirnya wafat," kata dia. 

Sibuk mengurus rekannya, Yamin belakangan sadar sang istri tertembak. Dibekapnya sang istri.

"Saya lantas teriak, istri saya kena dan mereka pun teriak bawa saja," katanya. 

Hujan turun tak berapa lama setelah serangan itu. 

Dia pun menggendong sang istri yang 
sudah terluka di tengah hujan deras. 

Mengenai para penyerang, ia melihat ada di antara mereka bawa semacam tabung dan benda mirip teleskop. 

Ia mengaku juga tertembak di dada.

"Tapi tak luka serius," kata dia. 

Ia mengatakan, Bupati Mitra membantu biaya 
pengobatan istrinya. 

"Dari pak Bupati membantu biaya pengobatan istri saya," katanya. 

Dirinya berharap para pelaku penembakan dapat ditangkap untuk mempertanggung 
jawabkan perbuatan mereka. 

Anisa Mamonto (57), warga Belang, Kabupaten Mitra, provinsi Sulut, salah satu korban penembakan di lokasi Kebun Raya Ratatotok, Mitra, jalani perawatan intensif di RS Prof Kandou, Manado, Minggu (21/12/2025). 
Korban sebelumnya dirawat di RS Ratarotok, Buyat. 

Namun luka yang ia alami cukup serius hingga musti  dirujuk di RS Prof Kandou.

Tribun manado berjumpa dengan Nuraini, adik ipar dari Anisa di lobi IGD RS  Kandou, Minggu (21/12/2025) sore.

Ia berada disana karena pengunjung dibatasi. 
Tampak raut wajahnya menunjukkan kecemasan. 

Sering kali ia menengok ke pintu UGD yang tertutup  dan dijaga Satpam. 

"Rencananya Anisa akan dioperasi sore ini, tapi ini belum juga dimulai," katanya. 

Ia menuturkan, Anisa mengalami dua luka tembak. 

Satu di kaki dan satu di dagu. 

"Yang di dagu itulah yang cukup parah," katanya.

Ungkap dia, Anisa dirujuk ke RS Kandou sejak Minggu subuh. 

Begitu mendapat kabar penembakan itu, ia 
langsung bergegas ke rumah sakit. 

"Saya sampai totofore," kata dia. 

Ia mengaku melihat Anisa dalam keadaan yang prihatin. 

Dia sering menahan sakit. 

"Ia tampak kesakitan," katanya. 

Dirinya berharap operasi bisa berjalan lancar dan 
Anisa dapat sembuh. 

Ia bercerita, Anisa sudah menambang sekitar 
empat tahun.

Profesinya sebelum menambang adalah jualan kue di pasar. 

"Mungkin tertarik mengubah hidup, ia lantas jadi penambang," katanya. 

Menariknya, tak hanya Anisa seorang keluarga 
Nuraini yang jadi korban. 

Sang kakak juga terkena tembakan. 

"Tapi ia tak apa apa," katanya. (Art).

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.