POS-KUPANG.COM, KUPANG - Renungan Harian Kristen Senin 22 Desember 2025, dengan judul Sion Bagi Masa Depan.
Renungan Harian Kristen ini merujuk pada KITAB YESAYA 2:1: 5
Renungan berdasarkan Alkitab dan ajaran iman Kristen, yang bersumber dari Alkitab - LAI Terjemahan Baru Edisi 2 (TB2).
POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt. Yudith A. Nunuhitu Follabessy, M.Si, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Desember 2025.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Minggu 21 Desember 2025, Berjalan dalam Terang Damai Tuhan
Renungan Harian Bulan Desember 2025 ini mengambil judul Menyambut Kristus Merayakan Damai di Bumi, sedangkan tema yang diangkat adalah Menyambut Yesus: Sang Sumber Damai, Setia, dan Keadilan dalam Hati dan Kehidupan.
Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen:
HARI NATAL SUDAH DEKAT, kita sudah berjalan sampai Minggu Adven
Keempat.
Empat lilin sudah lengkap, memancarkan cahaya PENGHARAPAN, CINTA KASIH, SUKACITA, dan DAMAI. Marilah kita memeriksa lagi setiap hati kita.
Adakah di masa Adven ini, pengharapan, cinta kasih, sukacita, dan damai menyala di dalam jiwa kita? Ataukah kerapuhan dalam keputusasaan, kebencian, dukacita, dan kemarahan yang sedang menguasai batin kita?
Apapun situasi hidup kita hari-hari ini, marilah kita memberi perhatian kepada nubuat firman Tuhan
melalui nabi Yesaya, kiranya darinya kita menemukan pesan berharga.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Sabtu 20 Desember 2025, Janji Tuhan Sudah Digenapi
Pertama, nubuat yang indah tentang Rumah Tuhan di Sion ini merupakan peringatan kepada bangsa Yehuda untuk bersiap diri karena sedikit waktu lagi akan datang masa yang sukar.
Bangsa Yehuda akan ditaklukkan oleh bangsa Babel, mereka akan dibuang dalam waktu lama, dan saat itulah mereka akan merindukan gunung Sion dan Rumah Tuhan.
Keadaan indah yang dinubuatkan nabi Yesaya merupakan gambaran masa depan. Tapi hukuman dari Allah akan datang lebih dahulu dan sesudah masa penghukuman berakhir, barulah Sion
dipulihkan, sebagaimana di perikop sebelumnya, “Sion akan dibebaskan melalui
keadilan dan orang-orangnya yang bertobat melalui kebenaran” (1:27, TB2).
Kedua, ketika Sion dipulihkan, semua keturunan Yakub, dua belas suku akan berjalan bersama dalam terang Tuhan.
Nabi Yesaya mengingatkan para raja dan bangsa Yehuda akan sejarah kejayaan bangsa Israel, ketika dua belas suku bersatu di bawah pemerintahan raja Daud.
Di masa pemerintahan raja Salomo, bibit perpecahan bertumbuh, dan setelah Salomo meninggal, kerajaan Israel terpecah.
Di Yerusalem, hanya ada sisa Israel dari dua suku yakni Yehuda dan Benyamin. Permusuhan antara dua kerajaan dari satu leluhur yang sama terus-menerus terjadi, hingga keduanya ditaklukkan bangsa lain.
Israel Utara ditaklukkan bangsa Asyur dan Israel Selatan ditaklukkan bangsa Babel.
Nabi Yesaya menubuatkan masa yang akan datang, pasca-penghukuman, seluruh suku dari keturunan Yakub akan berjalan bersama-sama dalam terang Tuhan.
Akan datang masa damai bagi suku-suku bangsa dari satu leluhur. Sion akan menjadi pusat kehidupan bersama yang damai bagi semua suku bangsa, tanpa pedang permusuhan, tanpa tombak perang, tetapi semua akan mengarahkan langkah kepada Allah Yakub. Keadaan ini juga yang kita rindukan hari ini.
Mungkin belum terwujud nyata hari ini, namun firman Tuhan
mengarahkan kita memandang masa depan, ke Sion ada di depan kita. Amin!
Komunitas Suluh Injil Sekretariat : Jl. Seruni No. 8 Naikoten, Kota Kupang
Telp : +62 8113828074, +62 85239108328.
Email : bethseba0906@gmail.com.