Jalan Rusak di Kampung Kisar Ambon Ancam Keselamatan Pengendara
December 21, 2025 09:52 PM

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula M Pelu

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Kondisi jalan rusak dan berlubang di kawasan kampung kisar, pandan kasturi, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Maluku, kian memprihatinkan. 

Jalan yang berada di area terjal dan tikungan tajam ini dinilai sangat membahayakan keselamatan pengendara. 

Apalagi hingga kini belum ada perbaikan optimal dari pemerintah. 

Warga setempat mengungkapkan bahwa kerusakan jalan itu telah ada bertahun-tahun.

Namun upaya perbaikan yang dilakukan masih bersifat sementara.

“Sudah lama sekali rusak bertahun-tahun. Tidak ada perbaikan yang betul-betul bagus. Disini hanya mereka (warga) pakai semen dan pasir saja untuk tutup lubang,” ujar Ali (26) saat ditemui di Lokasi. 

Baca juga: Jelang Nataru 2025, Kondisi Pasar Rakyat Bula Disorot Pedagang

Baca juga: Permintaan Naik Jelang Nataru, Harga Cabai Rawit di Kota Bula Capai Rp. 120 Ribu

Pantauan TribunAmbon.com pada Minggu (21/12/2025) sekitar pukul 15.00 WIT hingga 16.00 WIT, mencatat tingginya volume kendaraan yang melintasi jalan tersebut.

Dalam waktu satu jam, sebanyak 49 kendaraan melintas, terdiri dari 13 mobil dan 36 sepeda motor.

Dengan lebar jalan kurang lebih dua meter itu, kondisi tersebut kerap membuat kemacetan sesaat saat dua mobil berpapasan, sehingga salah satu kendaraan harus berhenti. 

Kerusakan jalan terlihat jelas dengan sejumlah lubang yang memiliki kedalaman lebih dari lima sentimeter. 

Lubang-lubang tersebut semakin membahayakan karena berada tepat di tikungan dan tanjakan.

Warga menyebut kecelakaan lalu lintas di lokasi tersebut sering terjadi. Beberapa pengendara dilaporkan terjatuh, bahkan ada insiden yang berujung pada korban meninggal dunia. 

“Akses ini tak jarang ada yang terjatuh. Pernah sampai meninggal dunia kecelakaan di situ,” sambung Ali. 

Jalan rusak itu berjarak sekitar 20 meter dari SMA Negeri 13 Ambon atau Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku. 

Kedekatannya dengan fasilitas pendidikan membuat jalur tersebut ramai dilalui pelajar dan pekerja lainnya. 

Diharapkan pastinya ada perbaikan yang optimal, menyeluruh dan parmanen, agar kelancaran arus lalu lintas dapat berjalan dengan baik dan mengantisipasi tingkat kecelakaan berkendara. 

Walaupun secara nasional, Pusat Informasi Kecelakaan Nasional (Pusiknas) Polri mencatat kondisi jalan memiliki sumbangsih kecil terhadap tingkat kecelakaan, yakni sebesar 0,61 persen. 

Dan lebih tinggi tingkat kecelakaan ialah kelalaian manusia dengan persentase 95,23 persen. 

Sisanya, disumbang kondisi kendaraan (4,05 persen), serta cuaca buruk atau fenomena alam lainnya, seperti hujan dan kabut (0,11 persen).

Data ini dihimpun dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Pusat Informasi Kecelakaan Nasional (Pusiknas) Polri dalam periode 2014 hingga 2024.

Periode itu tercatat ada peningkatan jumlah kecelakaan lalu lintas darat sebesar 56 persen.

Pada tahun 2014, jumlah kecelakaan tercatat 95.906 kasus. 

Sepuluh tahun kemudian, pada 2024, jumlahnya melonjak menjadi 149.147 kasus. 

Kenaikan ini melebihi laju pertumbuhan kendaraan bermotor dalam periode yang sama. Kendaraan bermotor meningkat 48 persen dari 114,2 juta unit pada 2014 menjadi 168,8 juta unit pada 2024.

Ketimpangan antara pertumbuhan jumlah kendaraan dan tren kenaikan kecelakaan itu mengindikasikan persoalan keselamatan di jalan tidak hanya disebabkan volume kendaraan semata, tetapi juga pada perilaku dan kualitas kemampuan mengemudi. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.