SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Selama libur panjang Natal dan Tahun Baru, program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo tetap berjalan dan tidak dihentikan.
Kepala Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi (KPPG) Palembang, Nurya Hartika Sari MSi mengatakan, distribusi MBG selama libur sekolah bersifat adaptif bergantung pada kebijakan masing-masing sekolah, dengan menyesuaikan kalender akademik yang berlaku.
Berdasarkan SKB Nomor 527 Tahun 2025 yang mengatur tentang pedoman pembagian MBG pada hari libur sekolah, pola pembagian MBG dibagi menjadi dua jenis, yakni makanan siap santap dan makanan dalam kemasan.
Mengacu pada petunjuk teknis (juknis), pengaturan jadwal distribusi dilakukan sebagai berikut yakni pada hari Senin dilakukan pengantaran makanan siap santap, sekaligus pengantaran makanan dalam kemasan yang diperuntukkan bagi hari Selasa dan Rabu.
Selanjutnya, pada hari Kamis kembali dilakukan pengantaran makanan siap santap, yang juga dibarengi dengan makanan dalam kemasan untuk hari Jumat dan Sabtu.
Skema tersebut merupakan ketentuan dan juknis yang telah ditetapkan, namun bisa sama penerapannya di lapangan tetap disesuaikan dengan kesiapan dapur MBG dan kesepakatan bersama pihak sekolah.
"Meski demikian, mekanisme distribusi MBG tetap dikembalikan pada kesepakatan antara pihak sekolah dan dapur MBG masing-masing," katanya pada Tribun Sumsel, Minggu (21/12/2025).
Walaupun terdapat opsi makanan kering atau kemasan selama libur panjang sekolah, menu dan proses distribusi MBG wajib tetap memenuhi standar dan prinsip program MBG.
Standar tersebut mencakup kombinasi karbohidrat, serat, dan protein, serta harus memenuhi angka kecukupan gizi anak.
Untuk menu buah, dipilih buah yang tahan lebih lama, seperti jeruk, salak, atau pisang bukan buah yang tidak tahan disimpan dalam waktu lama.
Karbohidrat berupa nasi juga dapat diganti dengan roti gandum atau sumber karbohidrat lainnya, sementara protein tetap harus tersedia, misalnya telur atau dapat diganti dengan susu.
Seluruh pengaturan menu dan distribusi disesuaikan dengan kondisi serta kesiapan masing-masing dapur MBG yang telah diatur standar gizinya agar tetap memenuhi standar.
"Seusai namanya makan bergizi gratis, jadi presiden Prabowo ingin mengentaskan stunting dan menyiapkan emas generasi bangsa, sehingga program tetap berjalan meski libur sekolah," katanya.
Baca juga: Dua Tahun Putus, Jembatan Gantung Desa Kuripan Kembali Nyambung dan Bisa Dilalui