Predator Seksual Berkedok Silat di Jambi Diringkus: 7 Murid Dicabuli, Satu Korban Hamil 8 Bulan
December 22, 2025 09:11 AM

 

TRIBUNJAMBI.COM - Kedok sebuah padepokan silat di Kota Jambi yang seharusnya menjadi tempat menempa prestasi, terbongkar sebagai sarang predator seksual. 

Polresta Jambi resmi mengamankan H (38), pemilik sekaligus guru silat, setelah diduga mencabuli tujuh orang muridnya yang masih di bawah umur.

Kasus ini menjadi sorotan tajam setelah salah satu korban, seorang gadis remaja berinisial I (16), diketahui tengah hamil delapan bulan. 

Terbongkarnya kondisi I menjadi pintu masuk bagi korban-korban lain untuk berani bersuara, termasuk putri dari P, salah satu orang tua korban yang kini menuntut keadilan.

Modus Latihan Pernapasan di Kegelapan

Berdasarkan keterangan para saksi, aksi bejat ini telah berlangsung di padepokan yang sudah beroperasi selama dua tahun tersebut. 

Modusnya tergolong sangat rapi; pelaku memanfaatkan sesi "latihan pernapasan rutin" yang dilakukan pada malam hari.

Dalam kondisi lapangan yang gelap gulita tanpa pencahayaan, para murid diperintahkan untuk berbaring dan memejamkan mata. 

Di saat itulah, H bersama rekan-rekannya melancarkan aksinya. 

P menyebutkan bahwa dari tujuh korban, dua orang di antaranya telah disetubuhi secara berulang, sementara lima lainnya mengalami pelecehan seksual.

Baca juga: Sisi Gelap Arena Silat di Jambi: 7 Murid Diduga Jadi Korban Pelecehan Berkedok Latihan

Baca juga: Debit Air Sungai Batang Bungo Jambi Meluap: Rumah Mulai Dihantam Banjir, Warga Mulai Mengungsi

Baca juga: Ijazah Jokowi Ditunjukkan di GPK, Kenapa Roy Suryo cs Masih Ragu? Prediksi Alumni UI Terbukti

"Awalnya korban yang hamil ini cerita, baru kemudian terungkap korban-korban lainnya termasuk anak saya yang baru berusia 14 tahun. Dia baru berani bicara setelah kasus ini mencuat," ungkap P dengan nada terpukul pada Minggu (21/12/2025) dilansir dari unggahan akun Instagram @kabarjambiupdate, Senin (22/12/2025).

Keterlibatan Guru Lain dan Senior

Fakta mengejutkan lainnya adalah aksi ini diduga dilakukan secara berjamaah. 

Selain H, terdapat tiga terduga pelaku lainnya yang dilaporkan, yakni HE yang juga berstatus guru silat, serta dua senior berinisial N dan I.

Kasi Humas Polresta Jambi, Ipda Deddy Haryadi, mengonfirmasi saat ini pihak kepolisian telah bergerak cepat menindaklanjuti laporan orang tua korban.

"Benar, dua orang pelaku (H dan HE) sudah diamankan petugas. Untuk pelaku lain yang identitasnya sudah kami kantongi, saat ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut," tegas Ipda Deddy dilansir dari keterangan unggahan tersebut.

Kini, para korban mendapatkan pendampingan trauma healing, sementara masyarakat mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas keterlibatan pelaku lain agar dihukum seberat-beratnya.

Alih-alih menjadi tempat menempa fisik dan mental, sebuah perguruan silat di Kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi, justru diduga menjadi lokasi tindakan asusila. 

Baca juga: Siasat Licik Guru Silat di Wonogiri Cabuli 7 Murid Silatnya, Sebut Mau Mengobati Malah Menggerayangi

Baca juga: Bahlil: tidak Akan Pernah Saya Jadikan Golkar untuk Kepentingan Pribadi

Kabar ini mendadak viral setelah diunggah oleh akun Instagram @jambisharing dan memicu gelombang simpati serta kecaman dari netizen.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, aksi tidak terpuji ini diduga dilakukan oleh oknum pelatih bersama beberapa senior perguruan tersebut. 
Ironisnya, para pelaku menggunakan dalih "latihan pernapasan" untuk melancarkan aksinya. 

Latihan tersebut sengaja dilakukan pada malam hari, mulai pukul 20.00 WIB hingga tengah malam, di sebuah lapangan terbuka dengan kondisi pencahayaan yang sangat minim.

Situasi yang sepi dan gelap tersebut diduga dimanfaatkan para pelaku untuk melecehkan para murid yang mayoritas masih berusia anak-anak dan remaja. 

Hingga saat ini, tercatat ada tujuh orang murid yang diduga menjadi korban.

Terungkap dari Luka yang Tak Lagi Bisa Disembunyikan

Kasus ini mencuat ke permukaan pada November 2025. 

Tabir gelap ini terbuka setelah salah satu korban diketahui mengalami kehamilan. 

Orang tua korban, pria berinisial Y (40), mengaku sangat terpukul saat mengetahui kenyataan pahit yang menimpa buah hatinya.

Y menceritakan bahwa kecurigaan sebenarnya sudah muncul sejak Agustus 2025, saat anaknya mendadak enggan melanjutkan latihan silat tanpa alasan yang jelas. 

Namun, rasa takut yang membayangi membuat sang anak bungkam selama berbulan-bulan.

"Anak saya sempat berhenti latihan sejak Agustus tanpa alasan jelas. Baru setelah didesak dan merasa aman, dia berani menceritakan pengalaman pahit yang dialaminya selama latihan," ungkap Y dengan nada getir.

Kini, keadilan tengah diperjuangkan. 

Sebagian dari tujuh korban telah resmi melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib. 

Sementara itu, dua korban lainnya saat ini masih dalam proses pendampingan intensif oleh pihak keluarga untuk memulihkan trauma psikologis sebelum menempuh jalur hukum.

Tragedi ini menjadi pengingat keras bagi para orang tua untuk lebih waspada terhadap aktivitas ekstrakurikuler anak, terutama yang melibatkan kegiatan di jam-jam rawan dan lokasi yang terisolasi.

DISCLAIMER

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri, segera hubungi layanan kesehatan jiwa atau profesional di puskesmas/rumah sakit terdekat.

Baca juga: Debit Air Sungai Batang Bungo Jambi Meluap: Rumah Mulai Dihantam Banjir, Warga Mulai Mengungsi

Baca juga: Sisi Gelap Arena Silat di Jambi: 7 Murid Diduga Jadi Korban Pelecehan Berkedok Latihan

Baca juga: Prakiraan Cuaca Jambi Senin 22/12/2025, 9 Daerah Berawan 2 Daerah Hujan

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.