Lonjakan Wisatawan di Momen Nataru, GKR Bendara Minta Warga Jogja Kedepankan Toleransi
December 22, 2025 03:54 PM

 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), DI Yogyakarta diprediksi kembali mengalami peningkatan signifikan jumlah wisatawan. 

Kondisi tersebut diperkirakan berdampak pada kepadatan lalu lintas, serta meningkatnya aktivitas masyarakat di sejumlah kawasan wisata utama.

Menyikapi fenomena itu, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (BPPD DIY), GKR Bendara, meminta warga untuk bersabar.

Pihaknya mengajak masyarakat lokal untuk lebih bertoleransi terhadap situasi keramaian yang lazim terjadi selama musim libur panjang seperti Nataru.

"Harus bersabar dengan kondisi Nataru, karena roda perekonomian kita ditopang banyak oleh pariwisata, sehingga akhir tahun itu selalu tinggi," katanya, di sela Jumpa Pers Akhir Tahun Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB), beberapa waktu lalu.

Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan, katanya, menjadi salah satu indikator bahwa Yogyakarta masih menjadi destinasi favorit wisatawan domestik maupun mancanegara. 

Dampak Positif

Kondisi tersebut tentu membawa dampak positif, terutama bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang menggantungkan pendapatan dari sektor pariwisata.

Di sisi lain, GKR Bendara juga mengimbau wisatawan untuk menjaga etika selama berlibur di Yogyakarta, terutama dalam menghormati budaya lokal dan menjaga kebersihan lingkungan.

"Untuk wisatawan tolong hargai kebudayaan kita yang ada. Jangan buang sampah sembarangan, jangan foto-foto di jalan, tapi gunakanlah trotoar. Tetap jaga kebersihan dan sopan santun. Selamat menikmati akhir tahun," ungkapnya.

Baca juga: Sebagian U-turn di Ruas Jalan Yogyakarta-Solo Ditutup untuk Memperlancar Arus Kendaraan

Sementara, Direktur Utama BPOB, Agustin Peranginangin, menyampaikan, sikap terbuka, ramah, serta sopan santun masyarakat mampu menciptakan pengalaman wisata yang hangat dan personal.

Untuk meningkatkan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan, BPOB pun terus mendorong penguatan standar keselamatan pariwisata 3A (Amenitas, Aksesibilitas, dan Atraksi), yang dilengkapi dengan peningkatan sertifikasi dan kompetensi sumber daya manusia (SDM).

"Keamanan dan kenyamanan wisata ditingkatkan melalui standar keselamatan yang jelas serta pelatihan hospitality bagi pelaku pariwisata. Pelayanan yang ramah, personal, dan profesional akan membuat tamu merasa senang, nyaman, dan puas," ucapnya.

"Ketika masyarakatnya ramah, dan pelayanannya baik, inilah yang membuat tamu rindu dan ingin kembali lagi ke Yogyakarta," pungkas Angin. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.