TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Lantai Aula Gedung BTTP di Kampung Muara Kelantan, Kecamatan Sungai Mandau, masih dipenuhi tikar dan barang seadanya.
Sejumlah anak duduk berdesakan di sudut ruangan, sementara para orang tua sibuk mengeringkan pakaian yang sempat terendam air.
Sudah hampir sepekan mereka meninggalkan rumah akibat banjir yang menggenangi permukiman.
Siti (34), seorang di antara puluhan pengungsi menyebut banjir kali ini cukup menguras tenaga dan emosi.
“Air memang sudah mulai turun, tapi rumah kami masih lembap. Anak-anak susah tidur, apalagi yang masih kecil,” ujarnya sambil menggendong bayi berusia beberapa bulan, Senin (22/12/2025).
Ia berharap bantuan dan penanganan segera tuntas agar mereka bisa kembali ke rumah. Ia khawatir dengan kesehatan anaknya jika berlama-lama di pengungsian.
Di lokasi yang sama, Ahmad (47) mengeluhkan aktivitas warga yang lumpuh. Sebagai kepala keluarga yang mencari nafkah sehari-hari terganggu akibat banjir menerjang kampungnya.
“Kami tidak bisa bekerja. Jalan ke kebun masih tergenang, sekolah anak-anak juga terganggu,” katanya.
Meski demikian, ia bersyukur karena kebutuhan makan masih terbantu dari dapur umum dan bantuan pemerintah.
Baca juga: 7 Kecamatan di Siak Masih Terendam Banjir, Genangan Berangsur Surut namun Warga Masih Terdampak
Baca juga: Banjir Hari Keenam di Pusako, 24 KK Mengungsi ke KM 28 Siak–Buton
Data BPBD Kabupaten Siak mencatat, di Kampung Muara Kelantan saat ini terdapat 12 kepala keluarga yang masih mengungsi.
Di antaranya ada seorang Lansia, 24 orang dewasa, 5 anak SD, 6 anak SMP, 4 anak SMA, 2 Balita, dan 1 bayi.
Banjir di wilayah ini telah berlangsung selama enam hari dan kondisinya mulai berangsur surut, namun pengungsi masih bertahan di tempat penampungan.
Secara umum, banjir hidrometeorologi masih terjadi di sejumlah kecamatan di Kabupaten Siak sejak sepekan terakhir.
Di Kecamatan Sungai Mandau, kondisi banjir di Kampung Teluk Lancang dilaporkan berkurang, sementara di Kampung Sei Selodang banjir telah surut setelah dilakukan pencucian parit dan kanal oleh perusahaan dan swadaya kampung.
Kepala Kalaksa BPBD Siak Novendra Kasmara mengatakan, di Kecamatan Mempura, banjir di Kampung Benteng Hulu, Dusun Sehati, menyisakan genangan di halaman dan akses kebun warga, dengan lima rumah terdampak.
Di Kecamatan Siak, banjir di Kampung Rawang Air Putih juga mulai berkurang setelah alat berat perusahaan bekerja membersihkan kanal.
Sementara itu, banjir masih menggenangi sekolah dan beberapa rumah di Kampung Mengkapan, Kecamatan Sungai Apit.
“Di sana ketinggian air mencapai sekitar 50 sentimeter akibat pasang air laut. Warga di lokasi tersebut memilih bertahan di rumah masing-masing,” ujarnya.
Kondisi serupa juga terjadi di Kampung Pencing Bekulo, Kecamatan Kandis, dan Kampung Dosan, Kecamatan Pusako, meski genangan dilaporkan berangsur turun.
Di Kampung Dosan, Kecamatan Pusako, banjir hari ke-8 memaksa warga mengungsi ke tenda BPBD. Tercatat 6 Lansia, 43 dewasa, 5 anak TK, 11 anak SD, 6 anak SMP, 2 anak SMA, 12 balita, 1 ibu hamil, dan 2 bayi berada di lokasi pengungsian. Sejumlah unsur terlibat siaga, mulai dari BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, TNI, hingga relawan.
“Sarana yang disiapkan antara lain tenda pengungsi, tangki air bersih, dan mobil dapur umum,” katanya.
Kasmara menjelaskan sebagian besar wilayah terdampak kini menunjukkan tren penurunan genangan.
Namun, penanganan belum selesai karena masih menunggu alat berat di beberapa titik serta dipengaruhi pasang air dan kondisi kanal.
“BPBD bersama pemerintah daerah dan pihak terkait terus melakukan pemantauan, penanganan darurat, serta koordinasi dengan perusahaan untuk percepatan normalisasi parit dan kanal. Prioritas kami adalah keselamatan warga dan pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi,” ujarnya.
Ia menambahkan, ke depan pemerintah daerah juga telah merencanakan pekerjaan pembersihan sungai dan kanal secara menyeluruh menggunakan alat amfibi long arm oleh Dinas PU, sembari menunggu kelengkapan dokumen lingkungan.
“Kami berharap cuaca lebih bersahabat dan masyarakat tetap waspada,” sebutnya.
(Tribunpekanbaru.com/mayonal putra)