SURYAMALANG.COM, - Kabar kedekatan pelatih asal Inggris, John Herdman, dengan Timnas Indonesia memicu reaksi keras di Amerika Tengah.
Media kenamaan Honduras, Once Noticias, mengaku syok setelah membongkar rincian kontrak fantastis yang ditawarkan pihak Indonesia kepada mantan pelatih Timnas Kanada tersebut.
Dengan nilai gaji ribuan dolar per-bulan yang dianggap mustahil untuk disamai, Indonesia dikabarkan sukses memenangi perburuan Herdman,
Indonesia membuat Federasi Sepak Bola Honduras (FFH) gigit jari karena kalah bersaing secara finansial maupun kecepatan birokrasi.
John Herdman sendiri sejatinya belum diumumkan secara resmi sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Baca juga: 5 Alasan Mengapa John Herdman Paling Pas Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Bung Harpa: Lebih Masuk Akal
Meski demikian, nama Herdman belakangan menguat sebagai kandidat terdepan, bersaing dengan Giovanni van Bronckhorst.
Bahkan, dalam beberapa hari terakhir, kabar penunjukan Herdman disebut tinggal menunggu waktu.
Kondisi tersebut membuat media Honduras terkejut. Bahkan Once Noticias mengaku sulit percaya Herdman lebih memilih proyek Timnas Indonesia ketimbang menangani Honduras.
Menurut laporan Once Noticias, faktor finansial menjadi penentu utama.
Timnas Indonesia disebut mengajukan tawaran kontrak dengan nilai gaji yang jauh lebih menggiurkan dibandingkan apa yang mampu disediakan Federasi Sepak Bola Honduras (FFH).
Dalam laporannya, Once Noticias mengungkap, FFH sebenarnya tertarik merekrut John Herdman untuk menangani Timnas Honduras.
Namun, keterbatasan dana serta lambannya proses birokrasi membuat Honduras kalah bersaing dengan Indonesia.
Media tersebut menyebut kontrak yang ditawarkan Indonesia disebut berlaku hingga 2030, dengan bayaran mencapai ribuan dolar per bulan, angka yang dinilai mustahil dicapai oleh FFH dalam waktu dekat.
“Kabar ini mengejutkan. Herdman dikabarkan telah menyelesaikan kesepakatan untuk menjadi pelatih baru Timnas Indonesia untuk siklus 2026-2030" buka tulisan Once Noticias.
"Luar biasa! Dia memilih Asia Tenggara daripada tantangan memimpin tim nasional Honduras," imbuhnya.
“Di Indonesia, mereka tidak main-main" tulis media tersebut.
"Dua pertemuan dengan presiden federasi sudah cukup untuk meyakinkan pelatih asal Inggris itu dengan kontrak bernilai ribuan dolar per bulan, angka yang di Honduras tampaknya tidak mungkin tercapai, atau setidaknya Federasi Sepak Bola Honduras tidak berani mengajukannya tepat waktu,” imbuhnya.
Baca juga: Exco PSSI Pilih John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia: Intip Rekam Jejak Langganan Piala Dunia
Meski demikian, Once Noticias juga menyoroti faktor internal Honduras sebagai penyebab utama kegagalan merekrut Herdman.
Lambannya pengambilan keputusan di tubuh federasi dinilai menjadi kesalahan fatal.
“Lambatnya birokrasi dewan nasional sekali lagi berdampak buruk, memungkinkan seorang pelatih yang dipuji oleh pers dan penggemar lolos dari genggaman mereka,” tulis laporan tersebut.
Jika resmi ditunjuk, Herdman berpotensi memulai babak baru dalam proyek ambisius Timnas Indonesia, sekaligus menegaskan daya tarik sepak bola Tanah Air di mata pelatih kelas dunia.
Jika mengacu pada kurs rupiah di akhir tahun 2025 (asumsi stabil di kisaran Rp15.500 - Rp16.000), berikut adalah konversi perkiraan dari istilah "ribuan dolar per bulan" seperti yang disebutkan media Honduras.
Dalam bahasa media atau laporan keuangan, "ribuan dolar" biasanya merujuk pada angka puluhan hingga ratusan ribu dolar jika untuk pelatih kelas dunia.
Namun, secara harfiah estimasi konversinya sebagai berikut:
(Kurs Rp16.000):
1. Jika 10 ribu dolar AS USD (Minimal "ribuan"):
Sekitar Rp160 juta per-bulan.
2. Jika 50 ribu dolar AS (Standar pelatih asing menengah):
Sekitar Rp800 juta per-bulan.
3. Jika 100 ribu dolar AS (Pelatih kelas dunia/top):
Sekitar Rp1,6 miliar per bulan.
Sebagai perbandingan, pelatih Timnas Indonesia sebelumnya seperti Shin Tae-yong, dikabarkan memiliki gaji di kisaran Rp1,9 miliar per-bulan atau Rp23,6 miliar per-tahun pada periode kedua kontraknya (2024-2027).
Baca juga: UPDATE Ranking FIFA: Timnas Indonesia Salip Malaysia Imbas Sanksi Pemain Naturalisasi
Sedangkan Patrick Kluivert dikabarkan menerima gaji sekitar Rp 1,3 miliar-Rp 1,5 miliar per-bulan atau sebesar Rp 18 miliar per tahun.
Jadi, jika media Honduras menyebut "angka yang mustahil dicapai" oleh mereka, kemungkinan besar penawaran untuk John Herdman berada di atas angka Rp1 miliar per bulan atau sekitar 65 ribu dolar AS per bulan,
John Herdman sesungguhnya memiliki perjalanan karier yang unik sebelum akhirnya dikenal sebagai sosok yang membawa Timnas Kanada lolos ke Piala Dunia 2022.
Herdman lahir dari keluarga sederhana, putra seorang buruh pabrik besi, dan masa mudanya diwarnai berbagai keterbatasan.
Sepak bola menjadi pelarian sekaligus hobi yang ia tekuni sejak dini. Namun, Herdman muda dengan cepat menyadari kemampuannya sebagai pemain tidak cukup untuk membawanya melangkah jauh di level profesional.
Kesadaran itu membuatnya mengambil keputusan besar.
Pada usia 16 tahun, Herdman memilih banting setir ke dunia kepelatihan. Langkah berani tersebut perlahan membuka jalur karier yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Ketertarikannya pada pengembangan pemain muda semakin serius ketika ia sudah mendirikan sekolah sepak bola sendiri pada usia 23 tahun, seperti dikutip dari laman CBC.
Baca juga: Rapor John Herdman Lebih Buruk dari Shin Tae-yong: Kandidat Pelatih Timnas Indonesia Keok di Qatar
Meski fokus di lapangan, Herdman tetap menaruh perhatian besar pada pendidikan formal.
Saat menempuh studi di sebuah universitas di Leeds, Inggris, ia bertemu dengan sosok penting bernama Simon Clifford.
Pertemuan itu menjadi titik balik dalam hidupnya. Clifford-lah yang membuka jalan Herdman masuk lebih dalam ke dunia manajerial sepak bola profesional.
Dari sana, Herdman mendapatkan pengalaman awal dengan terlibat dalam program latihan tim sepak bola Kanada bernama The Black Flash.
Reputasinya mulai berkembang pesat, hingga menarik perhatian banyak pemain, termasuk dari klub-klub besar.
Kariernya kemudian berlanjut ke akademi Sunderland, tempat ia turut berkontribusi dalam pengembangan pemain muda, termasuk Jordan Henderson yang kelak menjadi kapten Liverpool dan timnas Inggris.
Petualangan Herdman belum berhenti. Ia melanglang buana ke Selandia Baru untuk menjabat sebagai Direktur Sepak Bola di salah satu wilayah negara tersebut. Di sana, namanya mulai benar-benar dikenal secara internasional.
Herdman pun sukses membawa timnas Putri Selandia Baru U20 lolos ke Piala Dunia di dua edisi berbeda.
Tak hanya itu, Herdman juga mencatatkan prestasi dengan mengantarkan timnas putri senior Selandia Baru tampil di Piala Dunia 2007 dan 2011.
Berbekal pengalaman panjang di sepak bola wanita dan pembinaan usia muda, Herdman kemudian pulang ke Kanada.
Pada 2018, Herdman dipercaya menangani Timnas Kanada (Les Rouges) dan secara berani langsung menargetkan lolos ke Piala Dunia 2022.
Target tersebut bukan sekadar janji. Herdman berhasil membawa Kanada tampil di Qatar, pencapaian bersejarah setelah penantian panjang selama puluhan tahun.
Usai Piala Dunia 2022, Herdman memilih tantangan baru dengan menukangi klub Major League Soccer (MLS) pada 2023. Namun, petualangannya di level klub hanya berlangsung singkat hingga 2024.
Kini, nama John Herdman kembali mencuat. Pelatih dengan latar belakang unik dan perjalanan panjang lintas benua itu disebut-sebut bakal memulai babak baru sebagai pelatih Timnas Indonesia.
(Tribunnews.com)