Peneliti Unpas Jelaskan Bahaya Cesium-137 yang Diduga Cemari Produk Ekspor, Tingkatkan Risiko Kanker
December 23, 2025 08:08 AM

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Paparan zat radioaktif Cesium-137 diduga menjadi penyebab tercemarnya sejumlah produk ekspor Indonesia yang belakangan ditolak oleh negara tujuan. 

Dugaan tersebut disampaikan oleh Kepala Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Pasundan (FT Unpas), Dr. Anni Rochaeni, S.T., M.T.

Menurut Dr. Anni, Cesium-137 merupakan unsur radioaktif yang terbentuk sebagai produk samping reaksi fisi nuklir. Zat ini umumnya berasal dari aktivitas reaktor nuklir, ledakan senjata nuklir, hingga kecelakaan nuklir.

“Cesium-137 tidak muncul secara alami dalam jumlah besar. Biasanya berasal dari aktivitas nuklir atau dari pengolahan material yang sudah terkontaminasi,” ujar Dr. Anni dalam keterangannya, Senin (22/12/2025).

Baca juga: Kasus Cesium-137 di Udang Beku Tuntas, 20 dari 22 Pabrik di Cikande Sudah Bebas Kontaminasi

Ia menjelaskan, dalam beberapa waktu terakhir Indonesia menghadapi penolakan terhadap sejumlah komoditas ekspor oleh negara penerima. 

Berdasarkan hasil penelitian dan penyelidikan yang dilakukan, sumber pencemaran diduga berasal dari aktivitas industri di Kawasan Industri Cikande. 

Di kawasan tersebut terdapat pabrik yang melakukan proses smelting atau peleburan scrap besi tua.

“Dari proses peleburan scrap besi itulah Cesium-137 diduga terlepas ke udara dan kemudian menyebar ke lingkungan sekitar,” jelasnya.

Hingga saat ini, sedikitnya 24 industri telah teridentifikasi terdampak pencemaran Cesium-137. 

Dari sisi lingkungan, zat radioaktif ini memiliki karakteristik mudah larut dan dapat menyebar melalui tanah, air, dan udara. 

Cesium-137 juga dapat terakumulasi dalam tanaman serta organisme akuatik dan bersifat persisten atau bertahan lama di lingkungan.

“Penyebarannya sangat luas dan akan sulit dikendalikan jika sudah masuk ke dalam ekosistem,” kata Dr. Anni.

Sementara dari aspek kesehatan, paparan Cesium-137 umumnya tidak menimbulkan dampak akut secara langsung. Namun, paparan dalam jangka panjang berpotensi menimbulkan efek kronis.

“Dalam jangka waktu yang cukup lama, paparan ini ditenggarai dapat meningkatkan risiko kanker,” tambahnya.

Baca juga: Terapi Iodium Radioaktif I-131 untuk Penyembuhan Kanker Tiroid? Simak Penjelasannya!

Sebagai langkah penanganan, Pemerintah Indonesia telah melakukan pemusnahan terhadap barang-barang yang teridentifikasi terpapar Cesium-137. 

Proses pemusnahan dilakukan melalui pembakaran dan insinerasi dengan suhu tinggi guna memastikan unsur pencemar benar-benar dapat dihancurkan.

Dr. Anni menekankan pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap industri pengolahan scrap logam. Selain itu, penguatan sistem deteksi dini pencemaran radioaktif dinilai krusial agar kasus serupa tidak kembali terjadi.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.